Survei Indikator: Indonesia Masih Demokratis di Masa Pandemi
Indonesia masih demokratis di masa pandemi virus Corona atau Covid-19.

MONITORDAY.COM - Lembaga Indikator Politik Indonesia melakukan survei terkait tingkat kepuasan publik terhadap kondisi demokrasi di Indonesia. Hasilnya, mayoritas responden setuju bahwa Indonesia masih demokratis di masa pandemi virus Corona atau Covid-19.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, survei diawali dengan setuju tidaknya responden bahwa demokrasi merupakan sistem pemerintahan terbaik untuk Indonesia.
62,4 persen responden setuju bahwa walaupun tidak sempurna, demokrasi adalah sistem pemerintahan terbaik. Sementara 19,3 persen mengatakan tidak peduli, dan 11,1 persen yakin sistem demokrasi bisa diterima dalam keadaan tertentu.
"Kalau kita cek data tren kita di bulan Februari 2020, memang ada penurunan. Saat itu 72,9 persen. Sekarang ada penurunan memang, tapi masih mayoritas," tutur Burhanuddin dalam diskusi virtual, Minggu (25/10/2020).
Dari temuan tersebut, dibuat survei turunan dan menghasilkan sebanyak 36 persen responden mengatakan Indonesia menjadi kurang demokratis, 37 persen responden merasa Indonesia masih tetap demokratis, dan 17,7 persen menyebut Indonesia lebih demokratis.
"Anak muda cenderung mengatakan kurang demokratis. Kemudian dari sisi tingkat pendidikan, semakin tinggi semakin kritis menganggap kurang demokratis," jelas dia.
Selain itu, dari sisi basis kepuasan terhadap kinerja Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga memberikan dampak. Responden yang puas sebanyak 68,8 persen cenderung merasa Indonesia masih demokratis.
Sementara 30,6 persen responden yang kurang puas terhadap kinerja Jokowi, merasa Indonesia menjadi kurang demokratis.
"Dari basis politik, Partai Gerindra, Partai Nasdem, PKS, PPP, dan PAN merasa Indonesia menjadi kurang demokratis," kata Burhanuddin menandaskan.