Ombak Tinggi, Relawan Kemanusiaan Asmat Tertahan di Timika
Kondisi cuaca yang tak menentu membuat relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan tim jurnalis yang akan berangkat ke Kabupaten Asmat tertahan di Timika, Papua.

MONITORDAY.COM, Timika - Kondisi cuaca yang tak menentu membuat relawan Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan tim jurnalis yang akan berangkat ke Kabupaten Asmat tertahan di Timika, Papua. Berdasar jadwal perjalanan, sedianya Senin (5/2/2018) pagi tim akan berlayar ke Asmat lewat pelabuhan Pomako.
Gelombang laut dan ombak tinggi menjadi kekhawatiran terbesar saat ini. Beberapa penyedia jasa transportasi baik laut atau udara yang dihubungi tim relawan belum ada yang diperbolehkan berangkat ke Asmat
"Kita belum bisa berangkat hari ini, katanya ombaknya sampai enam sampai delapan meter. Kita istirahat dulu aja," kata relawan ACT, Shulhan Syamsur Rizal. Setelah melakukan diskusi di antara relawan, tim memutuskan untuk bermalam di salah satu hotel di Jalan Cendrawasih, Timika Jaya. Perjalanan dilanjutkan Selasa (6/2/2018) pagi.
Pegawai Kementerian Perhubungan, Adit yang sempat bertemu tim relawan di Merauke mengabarkan, kapal dari Pelabuhan Pomako tidak ada yang boleh berlayar.
"Tadi ada info kalau kapal dari Timika belum ada yang boleh keluar. Cuaca buruk sekali, ketinggian ombak 6 sampai 8 meter," katanya lewat pesan singkat kepada relawan. Ia pun menyarankan agar relawan menyewa pesawat perintis.
Kabar yang sama juga datang dari warga setempat, Rafael, seorang supir bandara Mozes Kilangin yang juga sering mengangkut penumpang ke Pomako.
"Pelabuhan Pomako, ombak lagi besar," katanya. Ia menuturkan, perjalanan dari pelabuhan ke Asmat memakan waktu 3 sampai 4 jam.
Keadaan serupa juga dituturkan Kepala Bulog Sub Divre Mereuke, Yudi Wijaya. Pihaknya-lah yang memfasilitasi pengiriman beras mau pun bantuan pangan ke Asmat.
"Cuaca sedang kurang bersahabat. Ombak di lautan juga tinggi. Ini jadi kendala angkutan dari Merauke, pihak bandara juga tak keluarkan izin keberangkatan, sementara laut ombak besar," katanya.
Relawan dan jurnalis tiba di Bandara Mozes Kilangin, Timika sekitar pukul 14.30. Tim berangkat dari Merauke menggunakan jasa penerbangan Garuda.
Penundaan ke Asmat ini merupakan kali kedua. Awalnya, tim menjadwalkan tiba di Asmat pada Senin (5/2/2018) siang. Relawan terus mengupayakan keberangkatan secepat mungkin. Rencananya, Selasa (6/2/2018) pagi, tim akan berangkat menggunakan pesawat menuju Bandara Ewer, Asmat.
[Mrf]