Soal Tepuk Pramuka Berbau SARA, Yenny Wahid: Saya Tak Hanya Menyesalkan, Tapi Juga Mengecam

Yel-yel berbunyi "Islam yes, kafir no" disisipkan oleh oknum guru dalam tepuk pramuka.

Soal Tepuk Pramuka Berbau SARA, Yenny Wahid: Saya Tak Hanya Menyesalkan, Tapi Juga Mengecam
Putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid/Net

MONITORDAY.COM - Putri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid, mengecam tindakan oknum pembina yang mengajarkan kepada siswa tepuk Pramuka dengan yel-yel bernada rasis.

"Ya, saya bukan hanya menyesalkan, tetapi juga mengecam kalau ada tepuk-tepuk semacam itu karena akan membuat perpecahan di tengah masyarakat," kata Yenny di Kantor Kemko Polhukam, Jakarta, Kamis (16/10/1/20).

Pemilik nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh ini mengingatkan, tindakan semacam itu bersifat eksklusif yang pada akhirnya menciptakan  sekat-sekat di masyarakat.

"Tindakan semacam itu akan membuat sikap eksklusif, dengan memperlakukan berbeda orang-orang yang berbeda dengan dirinya," kata Yenny.

Jadi, kata dia, tidak ada kesetaraan lagi di antara masyarakat, padahal konstitusi secara jelas menjamin kesetaraan hak, apa pun latar belakang ras, suku, ekonomi, dan sebagainya.

"Apa sih yang mau diajarkan sama anak-anak kita. Anak-anak itu kan belajar dari hal-hal yang sifatnya bukan cuma secara teoritis dari buku, tetapi juga perilaku sehari-hari," kata Yenny.

Sebagaimana diketahui, peristiwa itu terjadi di SDN Timuran, Kota Yogyakarta pada Jumat (10/1/2020) lalu. Salah seorang pembina Pramuka mengajarkan yel-yel berbau SARA kepada para siswa peserta.

Yel-yel berbunyi "Islam yes, kafir no" yang disisipkan dalam tepuk pramuka itu diketahui oleh seorang wali murid berinisial K saat menjemput anaknya.