SMERU Institute: PJJ Yang Tak Efektif Bisa Hapus Bonus Demografi

SMERU Institute: PJJ Yang Tak Efektif Bisa Hapus Bonus Demografi
Sumber gambar: kompas.com

MONITORDAY.COM - Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) merupakan pilihan paling realistis untuk melakukan pembelajaran pada masa pandemi. Namun menurut Peneliti SMERU Institute Syaikhu Usman, PJJ yang dilakukan secara tidak efektif berpotensi hapus bonus demografi Indonesia.

Bonus demografi merupakan kondisi dimana jumlah penduduk produktif lebih banyak dibanding penduduk tidak produktif. Negara-negara maju berhasil manfaatkan bonus demografi untuk mencapai kemajuannya. 

Syaikhu menyebut proses belajar dari rumah di Indonesia menemui banyak hambatan dari ketimpangan akses fasilitas pembelajaran daring hingga tidak meratanya kemampuan guru.

"Hal ini memperlebar kesenjangan antar murid di Indonesia – dengan hilangnya capaian belajar (learning loss) terburuk pada kelompok miskin – sehingga memperparah berbagai masalah buruknya kompetensi ketenagakerjaan yang sudah ada saat ini," ujarnya dilansir dari theconversation.com. 

Dia menambahkan urid sekolah yang saat ini terkena dampak buruk dari belajar dari rumah yang tidak efektif, misalnya, diperkirakan akan memasuki angkatan kerja pada tahun 2030-an – atau pada masa puncak bonus demografi.

"Padahal, di masa depan, diperkirakan 65% ragam pekerjaan sekarang akan digantikan oleh jenis pekerjaan baru yang belum terbayangkan dan menuntut berbagai kompetensi yang jauh lebih kompleks dari saat ini," pungkasnya.