Mahasiswa UNY Ciptakan Program Kebugaran Siswa Tuna Netra

MONITORDAY.COM - Siswa disabilitas rentan mengalami kesulitan dalam pembelajaran. Salah satu jenis disabilitas adalah tuna netra, dimana siswa tidak berfungsi organ penglihatannya.
Hal tersebut terjadi juga di Sekolah Luar Biasa yang secara khusus menampung siswa berkebutuhan khusus. Salah satu yang menjadi kendala adalah pembelajaran olah raga yang dirasa kurang maksimal bagi siswa tuna netra.
Hal ini disebabkan metode yang digunakan tidak cocok dan membosankan. Sehingga target pembelajaran berupa kebugaran siswa sulit tercapai.
Guna memecahkan persoalan tersebut, sekelompok Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakarta membuat terobosan pembelajaran pendidikan jasmani bagi siswa tuna netra.
Para mahasiswa yang terlibat dalam pembuatan program ini adalah Andri Bangsawan, Destiyani, Nur Afifah serta Yustia Pramesti dan Wulan Febrianingsih.
Metode yang diciptakan adalah ‘Peningkatan Kebugaran Jasmani Anak Tunanetra dengan metode Fun Art berbasis Permainan Tradisional Nusantara’.
Permainan yang dilakukan untuk meningkatkan kebugaran siswa tuna netra antara lain Oray-orayan, Gebuk Banyu dan Terompa Panjang.
Oray-Orayan diadaptasi dari Jawa Barat dan Terompa Panjang dari Riau. Sedangkan gebuk banyu merupakan permainan yang biasa dilakukan saat lomba 17 Agustus. Yaitu memukul air yang digantungkan dalam plastik.
"Permainan tradisional oray-orayan merupakan aktivitas ritmik berjalan dan berlari dengan durasi 20-30 menit pada permainan ini menstimulasi kerja paru dan jantung untuk bekerja lebih keras," ungkap Nur Afifah dari prodi Pendidikan Luar Biasa.
Aktivitas aerobik seperti ini memacu peningkatan daya tahan paru dan jantung sampai pada tingkat 70 hingga 80 persen denyut nadi maksimal. Sehingga kapasitas kardiorespirasi anak-anak tuna netra akan mengalami peningkatan.