Lima Intervensi Pemerintah Terhadap Sekolah Penggerak

Lima Intervensi Pemerintah Terhadap Sekolah Penggerak
Sumber gambar: Ditjen GTK Kemdibud RI

MONITORDAY.COM - Program Sekolah Penggerak telah resmi dilaunching sebagai program dari Paket Merdeka Belajar Episode ke-7. 

Dalam program ini, sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak, akan diberikan lima intervensi dari pemerintah yang saling terkait dan tidak bisa dipisahkan. 

Intervensi pertama adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) sekolah melalui program pelatihan dan pendampingan intensif.

Intervensi kedua adalah pelatihan pembelajaran dengan paradigma baru, yaitu berorientasi pada penguatan kompetensi dan pengembangan karakter.

Intervensi ketiga adalah perencanaan berbasis data, di mana perencanaan manajemen berbasis sekolah didasarkan pada refleksi diri satuan pendidikan.

Intevensi keempat adalah penggunaan berbagai platform digital yang bertujuan mengurangi kompleksitas dan meningkatkan efisiensi.

Sementara intervensi kelima adalah pendampingan konsultatif dan asimetris berupa program kemitraan antara Kemendikbud dan pemerintah daerah.

Mendikbud menjelaskan, pendampingan yang konsultatif dan asimetris itu dilakukan melalui unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud yang ada di masing-masing provinsi, kabupaten/kota. 

“Keterlibatan UPT akan sangat intensif dan asimetris, artinya tidak one size fit for all, tidak seragam jenis dukungan pada masing-masing daerah,” tutur Mendikbud.

Terkait dengan intervensi yang pertama, Menurut Mendikbud pelatihan terhadap kepala sekolah, pengawas, penilik, dan guru akan sangat berbeda dari pelatihan-pelatihan sebelumnya.

“Pelatihan akan terjadi saat guru sedang mengajar, pada saat melakukan aktivitas di sekolah. Pelatihan akan fokus kepada clinical training, yaitu dilakukan pada lingkungan yang sesungguhnya, di sekolah, dengan murid-murid,” jelasnya.

Mendikbud menambahkan, salah satu metode pendampingan akan dilakukan antara kepala sekolah dan guru-guru di sekolah penggerak yang satu ke sekolah lainnya. Karena salah satu cara paling efektif untuk guru dan kepala sekolah melakukan perubahan adalah belajar dari guru dan kepala sekolah lainnya yang sudah melalui transformasi tersebut. “Di situlah akan menjadi ekosistem pelatihan dan pendampingan yang efektif,” kata Mendikbud.