Singapore Intercultural School Integrasikan VR Dalam Pembelajaran

MONITORDAY.COM - Singapore Intercultural School (SIS) sekolah milik Singapura yang berada di Indonesia kembangkan penggunaan virtual reality (VR) untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh. Pandemi covid-19 membuat seluruh sekolah tidak bisa melaksanakan kegiatan belajar dan mengajar seperti biasa melainkan diharuskan untuk melaksanakan PJJ.
Program ini dimulai sejak Jaspal Sidhu pendiri SIS bertemu dengan Gill Wang dari Perusahaan NVIDIA dalam Forum Technology In Tomorrow's Learning.Program Percontohan VR di jaringan sekolah SIS dimulai pada Desember 2020.
"Kami telah melihat VR sejak lama dan selalu berusaha untuk menemukan program yang berkualitas, lebih dari sekedar pemikat, lebih dari sekedar iseng-iseng," ungkap Jaspal Sidhu.
Jaspal Sidhu menambahkan, "pengalaman dengan orangtua seputar Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) karena pandemi Covid-19 telah mempercepat kami untuk menjalankan program VR dan sekarang adalah waktu yang tepat."
"VR merupakan salah satu teknologi yang harus Anda coba langsung untuk mengerti betul apa manfaatnya," ujarnya.
Sekolah SIS pada akhir tahun lalu telah sukses merancang sendiri program VR tentang "Pangkalan Bulan" atau "Moon Base" dengan simulasi angkasa dan kini akan membuka Klub VR bagi siswa untuk berkolaborasi dan melakukan berbagai macam pelajaran secara virtual.
Pembelajaran dengan realitas virtual ini dirasa lebih mendorong pembelajaran yang lebih interaktif di mana guru akan dapat memainkan peran sebagai pengarah saat para siswa mengeksplorasi pengalaman dan ekspedisi menarik yang mungkin tidak bisa dilakukan di masa pandemi.
Misalnya, siswa melalui VR dapat menjelajahi fasilitas nuklir tanpa khawatir terpapar bahaya nuklir karena siswa masuk ke dalam reaktor nuklir secara virtual dan dapat belajar memahami secara detail bagaimana tenaga nuklir itu dihasilkan.