Mendagri Instruksikan Pemda Sukseskan SMK Pusat Keunggulan

MONITORDAY.COM - Dalam rangka menyiapkan sumber daya manusia yang unggul dan siap untuk diserap oleh lapangan kerja, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meluncurkan Program Merdeka Belajar Episode 8. Merdeka Belajar Episode 8 diwujudkan dalam program SMK Pusat Keunggulan. 1.000 SMK terpilih akan mendapatkan fasilitasi dari Kemendikbud guna menjadi pusat keunggulan.
Menanggapi program tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menginstruksikan kepada Pemerintah Daerah agar dapat mendukung untuk mensukseskan SMK Pusat Keunggulan. Tito juga mendorong agar SMK dan Pemerintah Daerah dapat bersinergi memaksimalkan potensi lokal di daerah.
"Niat baik Mendikbud untuk melakukan revitalisasi dengan SMK Pusat Keunggulan harus didukung termasuk oleh Pemda. Pemda perlu mengarahkan SMK sesuai dengan potensi di daerah masing-masing. Mari kita dukung dengan menganggarkan dalam APBD masing-masing." ujar Tito Karnavian dalam Webinar Peluncuran SMK Pusat Keunggulan Rabu (17/3).
Tito menambahkan Indonesia merupakan negara dengan pasar yang besar dan juga negara kaya. Indonesia mempunyai keberagaman dan sumber daya alam. Kekayaan sumber daya alam memberikan potensi untuk lapangan pekerjaan. Potensi pertanian, peternakan dan perikanan memberikan peluang untuk memberikan lapangan kerja di bidang SDA.
"Namun untuk bisa mengolahnya diperlukan SDM yang kompeten. Untuk bisa mengolahnya dibutuhkan keahlian. Maka SMK merupakan lembaga yang bisa mendidik SDM yang kompeten. Banyak industri yang bisa dikembangkan di Indonesia baik di bidang SDA maupun turunannya." tambahnya.
Terakhir Tito juga mendorong agar SMK dapat mengikuti perkembangan teknologi dalam dunia industri. SMK juga menurut Tito harus bisa benar-benar melakukan link and match dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri.
"Jika dulu perusahaan terbesar di dunia bergerak di bidang SDA, sekarang bergerak di bidang IT. Hal ini memberikan kesempatan bagi lapangan pekerjaan sendiri. Peran SMK sangat penting bagi mengisi SDM yang ahli di bidangnya. Tinggal perlu ada link and match antara SMK dan industri." pungkasnya.