Selamat Jalan Hengki Rumere, Paolo Maldini dari Papua
Sang legenda Persipura Jayapura, Hengki Rumere, meninggal dunia karena kebakaran menghanguskan kediamannya yang berada di Kota Jayapura

MONDAYREVIEW.COM – Sang legenda Persipura Jayapura, Hengki Rumere, meninggal dunia karena kebakaran menghanguskan kediamannya yang berada di Kota Jayapura, Minggu pagi WIT (19/2). Tentu berita itu menimbulkan duka yang sangat mendalam bagi dunia sepakbola Indonesia, khususnya Papua.
Sebagai pemain, Hengki menggapai bintangnya bersama Persipura. Selain Persipura, ia juga pernah membela PSIM Yogyakarta sekaligus menyelesaikan pendidikannya di Universitas Negeri Yogyakarta.
Untuk para penyerang divisi utama Indonesia, Hengki dikenal sebagai pemain yang mempunyai tekel keras dan lugas namun sangat bersih. Karena itu pula, ia dijuluki Paolo Maldini dari Papua.
Bintangnya bersinar tidak hanya sebagai seorang pemain, Hengki tidak hanya berjasa sebagai pemain dan wakil kapten Persipura di era 70-an, namun ia juga berjasa membangun persepakbolaan Papua hingga menjadikan Papua memiliki talenta-talenta sepakbola hebat sampai sekarang ini.
Semua berawal dibentuknya Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) Papua pada tahun 1986 silam. Setelah pensiun menjadi pemain, Hengki bersama pelatih HB Samsi yang berasal dari Jawa Tengah, menjadi pelatih angkatan pertama PPLP Papuan untuk jurusan sepakbola.
Metode yang berbeda yang dikembangkan oleh duet pelatih ini adalah mereka berdua keliling Papua untuk mencari bakat-bakat terpendam yang tanah Papua punya. Tidak hanya itu, pola permainan yang mereka ajarkan untuk tim PPLP pun menyadur gaya permainan timnas Brasil, Jogo Bonito.
Usaha yang keras tidak pernah membohongi hasil. Semua berjalan dengan mulus, talenta-talenta Papua mulai disorot publik dan menjadi andalan timnas Indonesia. Yang membekas adalah teknik individu yang mumpuni, kecepatan yang khas, serta ngotot dalam bermain anak-anak Papua adalah hasil dari teknik dan metode yang dikembangkan oleh Hengki dan Samsi.
Sebut saja, Ronny Wabia, Cristian Leo Yarangga hingga Aples Tecuari adalah deretan nama-nama jebolan PPLP binaan Hengki dan Samsi yang mengisi skuat timnas Indonesia.
Deretan nama bintang pun langsung membuahkan prestasi. Pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIII 1993 di Jakarta, Papua mampu meraih medali emas di cabang olahraga sepak bola. Kala itu skuat Papua didominasi oleh para pemain PPLP yang rutin berlatih di Stadion Mandala, kandang Persipura.
Sisi lain kehidupan Hengki di luar dunia sepakbola adalah sebagai Pegawai Negeri Sipil Dinas Pendidikan Provinsi Papua.
Kini, ia telah berpulang. Nama Hengki pasti akan diingat dan dikenang sebagai seorang legenda dan juga guru. Tentu terima kasih dan rasa hormat pantas diberikan kepadanya. Karena kini, sepakbola Indonesia, khususnya Papua, berhutang banyak kepada jasa-jasanya.