Selain Pembangunan Infrastruktur, PAN Minta Jokowi Juga Fokus Soal Kesenjangan
Keberhasilan pembangun infrastruktur ini juga harus dibarengi dengan kesejahteraan rakyat.

MONDAYREVIEW.COM – Tak terasa usia Pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla sudah genap tiga tahun. Selama tiga tahun tentunya ada kelebihan dan kekurangan. Demikian disampaikan Sekretaris Jenderal Partai Anamat Nasional (PAN) Eddy Soeparno dalam keterangan pers, Jumat (20/10).
Eddy mengungkapkan kekurangan di era pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla adalah masalah kesenjangan. Menurutnya duet Jokowi-JK belum mampu memberikan langkah-langkah besar untuk menuntaskan permasalahan tersebut. Hal tersebut masih dapat dilihat jurang pemisah antara kaya dan miskin kian melebar. Selain itu kemampuan daya beli masyarakat semakin menurun. “Masalah lapangan kerja yang sulit diakses dan merenggangnya toleransi serta kerukunan anak bangsa," imbuhnya.
Sebagai partai pendukung pemerintah, PAN berusaha ingin mengingatkan pemerintah untuk segera fokus dan memberikan perhatian yang lebih untuk segera mempersempit jurang pemisah antara kaya dan miskin. Pasalnya jika ini terus berlanjut maka akan berpotensi menimbulkan konflik sosial. "Sejumlah PR ini wajib menjadi fokus dan perhatian pemerintah saat ini,” tegasnya.
Kendati demikian, PAN memberikan apresiasi terhadap kinerja pemerintah selama tiga tahun. Sebab pemerintahan Jokowi-JK telah bekerja dengan 'full speed' alias kecepatan penuh untuk membenahi permasalahan di Indonesia. Keberhasilan yang menonjol adalah dalam pembangunan infrastruktur secara masif di seluruh tanah air. Misalnya pembangunan, jalan tol, bandara, pelabuhan dan lain-lain. “ Jelas terlihat fisiknya dan dirasakan dampak ekonominya secara instan," imbuhnya.
Eddy menjelaskan, pembangunan infrastruktur transportasi darat seperti jalan tol dan pembangunan bandara di beberapa kota yang tidak terlalu besar menjadi kabar gembira bagi dunia usaha. Sebab, biaya untuk distribusi barang tentu menjadi lebih murah dan efisien. "Sontak ekonomi daerah yang dibangun atau dilalui pembangunan infrastruktur menjadi terbuka dan menggeliat karenanya. Atas pencapaian ini, patut kita angkat topi kepada pak Jokowi dan pak JK," jelasnya.
Eddy kembali mengingatkan keberhasilan pembangun infrastruktur ini juga harus dibarengi dengan upaya pemerintah untuk mempersempit jurang pemisah antara kaya dan miskin. Kesehteraan harus dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Jika ini tidak dilakukan maka pemerintahan Jokowi- JK akan tercacat dalam sejarah sukses dalam pembangun infrastruktur saja.