Sejak 2014, Pemerintah Telah Salurkan 368.961 Beasiswa Bidikmisi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tahun 2018, kembali memberikan Beasiswa Bidikmisi kepada 368.961 mahasiswa tidak mampu. Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun 2014.

MONITORDAY.COM - Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) pada tahun 2018, kembali memberikan Beasiswa Bidikmisi kepada 368.961 mahasiswa tidak mampu. Jumlah ini meningkat signifikan dari tahun 2014.
"Sekarang tidak akan ada lagi kata-kata anak-anak miskin tidak bisa masuk perguruan tinggi negeri. Ternyata rakyat miskin IPK(indeks prestasi kumulatif)-nya rata-rata di atas 3,00," ujar Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Rabu (24/10).
Menristekdikti menambahkan mengenai perkembangan program Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik), pada awalnya pada tahun 2014 hanya diberikan untuk 1.673 orang mahasiswa asal Papua dan daerah tertinggal. Pada tahun ini sudah sekarang mencapai 4.517 mahasiswa. "IPK mereka juga rata-rata di atas 3,00," jelasnya.
Terkait hasil inovasi penelitian dan riset, Menteri Nasir menambahkan, sudah ada penelitian yang menghasilkan satu padi bibit unggul. Kemudian, ada produksi garam farmasi hasil riset nasional yang dulu masih 100 persen impor pada tahun 2015.
"Sekarang garam itu sudah sekitar 35% produksi dalam negeri, harganya hanya Rp700 per kg, padahal garam farmasi impor harganya mencapai Rp15 ribu," jelas Menristekdikti.
Satu hal, Kemenristekdikti juga turut memberikan biaya pendidikan bagi mahasiswa yang terkena dampak bencana seperti di Nusa Tenggara Barat dan Sulawesi Tengah.