Saat Covid-19 Mewabah Tetangga Jadi Sosok Berharga Selain Keluarga
Saat situasi sulit akibat wabah Covid-19, tetangga seolah menjadi yang paling dekat dengan kita selain saudara dan keluarga. Bantu mereka selagi bisa.

MONITORDAY.COM – Memang tidak salah jika Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut serangan wabah Covid-19 lebih parah dari tragedi Pearl Harbor. Selain bikin limbung, virus kurang ajar ini memaksa setengah penduduk bumi mengunci diri.
Jika serangan Pearl Harbor hanya melumpuhkan pangkalan laut terbesar milik Amerika Serikat, sementara virus korona betul-betul membuat kota-kota besar di dunia bertumbangan, perekonomian dunia berhenti berdenyut. Mereka pun kini terperangkap dalam sepi.
Tinggallah kita bersama anggota keluarga semata, ditambah beberapa tetangga yang masih bisa kita lihat dari balik-balik jendela.
Ya, di saat situasi sulit akibat wabah Covid-19, tetangga seolah menjadi yang paling dekat dengan kita selain saudara. Bersama mereka hidup pun sedikit berwarna, menghirup udara yang sama, bercengkrama dan berbagi suka maupun duka.
Prof. Dr. dr. Taruna Ikrar adalah Kepala Riset Otak Pacipic Health Sciences University (PHSU) California, USA asal Indonesia. Di tengah kesibukannya meneliti perkembangan dunia medis kontemporer, termasuk virus corona, dia mengungkap betapa keluarga dan orang-orang terdekat lainnya seperti tetangga jadi sosok paling berharga.
“Dengan mereka hidup kita berwarna, menjadi bahagia karena kita memiliki sahabat, mempunyai tetangga. Kita menghirup udara yang sama, bercengkrama bersama tetangga,” tutur Taruna saat bercerita secara daring, Sabtu (9/5/2020).
Lelaki kelahiran Makasar 15 April 1969 ini lantas juga menyampaikan, jika situasi sulit akibat wabah Covid-19 saat ini telah menimbulkan berbagai persoalan di dunia, termasuk soal ekonomi.
Karena itu Taruna mengajak, jika saat ini kita dalam kecukupan, segeralah ulurkan tangan. Kata dia, tetangga adalah orang yang dekat dengan kita saat ini. Kita perlu merasakan apa yang mereka rasakan.
“Selagi memiliki kekuatan untuk membantu, mari jadikan momentum wabah Covid-19 maupun puasa Ramadhan untuk makin dekat dengan tetangga. Ayo bantu tetangga dan buat bangsa Indonesia menjadi bangga,” pungkasnya.