Riset Alish Palmos Temukan Kaitan Protein Tertentu dengan Potensi Keparahan Covid

MONITORDAY.COM - Pandemi diharapkan segera berakhir. Vaksinasi dan riset pengobatan Covid-19 terus diupayakan para ilmuwan dan praktisi kesehatan. Riset berkejaran dengan kelincahan virus bermutasi. Sains medis terus menghadapi tantangan baru. Dunia terus bertanya dan berharap, dan para saintis didesak segera memberi jawaban yang terang-benderang. Dari hasil riset demi riset, misteri virus corona semakin hari semakin terkuak bagai kotak pandora.
Di tengah kecanggihan teknologi, keterbatasan ilmu yang dikuasai manusia ternyata masih jauh dari sempurna. Banyak penyakit belum bisa diatasi, termasuk pandemi akibat virus korona. Bahkan tak sedikit khalayak yang mengingkari sains selama pandemi ini. Isu rekayasa hingga pendekatan anti akal sehat membanjir di kanal-kanal informasi yang diakses publik.
Salah satu temuan penting diungkapkan oleh peneliti Eropa. Kolaborasi ilmuwan Inggris dan Austria memberi harapan baru dalam penanganan Covid. Alish Palmos dari Postdoctoral Research Associate, King's College London mempublikasikan penelitian terbaru terkait Covid-19. Hasilnya kemungkinan akan mempengaruhi cara pengobatan penyakit ini di masa depan.
Bersama kolega sealmamater Christopher Hübel dan Vincent Millischer dari Medical University of Vienna, Palmos menganalisis data dengan mengidentifikasi beberapa protein yang berpotensi meningkatkan atau menurunkan risiko Covid-19 parah. Misalnya, ditemukan bahwa peningkatan kadar protein yang dikenal sebagai Fatty Acid Amide Hydrolase 2 (FAAH2) dapat meningkatkan risiko hingga memerlukan perawatan di Rumah Sakit.
Dari temuan ini protein FAAH2 menyebabkan sel menyerap dan menonaktifkan zat yang disebut endocannabinoids. Ini memiliki efek anti-inflamasi, dan penelitian bahkan menyarankan ini dapat digunakan sebagai perawatan untuk Covid-19.
Protein lain yang berpengaruh adalah enzim ABO. Enzim ini menentukan golongan darah seseorang. Banyak peneliti mengkajinya. Pada pasien dengan tingkat enzim ABO yang lebih tinggi tampaknya meningkatkan risiko dirawat di rumah sakit karena Covid dan selanjutnya membutuhkan perawatan intensif.
Sebuah penelitian kecil telah dilakukan sebelumnya. Golongan darah A lebih umum pada mereka dengan Covid-19 berat. Temuan Palmos memperkuat kasus bahwa enzim ABO dan golongan darah mempengaruhi tingkat keparahan Covid.
Covid-19 juga dapat menyebabkan penyakit pada pembuluh darah, terutama jika parah. Protein yang menarik sel darah putih ke dinding pembuluh darah tampaknya melindungi terhadap Covid yang parah.
Pendek kata, dunia medis menyadari betapa penting untuk mengembangakan riset menghadapi kemungkinan pandemi di masa yang akan datang. Pertumbuhan populasi dunia dan meningkatnya mobilitas manusia membawa konsekuensi kerentanan pada ancaman pandemi. Dan sains harus memberi jawaban bagaimana manusia bertahan menghadapi makhluk kecil bernama virus yang begitu ‘cerdas dan lincah’.