Syiar Ekonomi Syariah, MES Cirebon Sambangi Bank Indonesia 

Syiar Ekonomi Syariah, MES Cirebon Sambangi Bank Indonesia 
MES Cirebon Sambangi Bank Indonesia (Dok: Istimewa)

MONITORDAY.COM - Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Cirebon terus mengembangkan dan mensyiarkan penerapan sistem ekonomi dan keuangan syariah. 

Salah satu upaya yang dilakukan MES Cirebon adalah melakukan riset ekonomi syariah dengan  menghimpun seluruh sumber daya yang ada dan membangun sinergi antar pemangku kepentingan.

Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum MES Cirebon Dr. H Achmad Kholiq, MA saat menyambangi Kepala Prewakilan Bank Indonesia Cirebon Hestu Nugroho bersama jajaran staf BI pada Selasa (15/3/2022).

"Semoga MES dan BI Cirebon bisa terus intens kerjasama untuk Riset, Pembangunan dan Pengembangan Ekonomi Syariah di wilayah Cirebon," ungkap Dr.Achmad Kholiq yang juga didampingi oleh Wakil Ketua II dr. H. Asad, Sp. THT.KL, Ketua Koordinator MES III Jabar H. Ali Wahyuno dan Sekum Agus Hasanudin, ST.

Menurut Dr. Achmad Kholik, riset ditujukan untuk mengetahui potensi ekonomi syariah yang bisa dikembangkan dan menjadi produk unggulan daerah. Kedepannya, bisa memacu pertumbuhan ekonomi dan memberikan dampak multiplayer efek terhadap peningkatan market share ekonomi dan perbankan syariah di tanah wali ini. 

Hal senada juga diamini oleh wakil Ketua II dr. H. Asad, Sp. THT.KL yang menelisik ke laporan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) 2019/2020 bahwa perkembangan ekonomi syariah Jawa Barat menjadi referensi untuk daerah lain dalam melakukan hal yang sama dalam mengembangkan ekonomi syariah.

Dalam laporan tersebut menjelaskan soal industri halal, baik itu makanan halal, fesyen muslim, dan pariwisata halal.

Jawa barat merencanakan sentra sektor makanan halal di Cirebon, Depok, dan Bogor dengan cara menggiatkan program sertifikasi makanan halal. Lalu, sentra fesyen muslim akan dipusatkan di Bandung. Pariwisata halal juga dikembangkan, terlebih bila berkaca pada jumlah wisatawan asing asal Timur Tengah yang meningkat.

Begitu pun dari segi pengembangan UMKM dan ekonomi pesantren. Misalnya, program One Pesantren One Product (OPOP) yang merupakan program mencetak pesantren mandiri melalui pemberdayaan ekonomi.

Laporan ini juga menyajikan data jumlah usaha dengan sertifikasi halal Jawa Barat, serta kontribusinya terhadap ekonomi daerah. Kemudian, bagi para calon investor, laporan ini juga memberikan informasi peluang investasi di Jawa Barat yang berkaitan dengan ekonomi syariah.

Meski begitu, dr. Asad mengakui sejumlah tantangan yang dihadapi, antara lain regulasi dan tata kelola yang belum mendukung, stagnasi ekonomi syariah, kompetisi pasar halal global, stakeholders dan sustainability, serta infrastruktur dan sumber daya manusia yang belum mumpuni.

Kepala Kantor Perwakilan BI Cirebon Hestu Nugroho menyambut positif untuk kerjasama BI dan MES dengan tujuan untuk bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi di wilayah Kokab Cirebon Indramayu Majalengka dan Kuningan. 

Bisa dengan program riset, pembinaan, pendampingan UMKM, literasi dan pengembangan ekonomi syariah baik yang bekerjasama dengan pemerintah daerah, BUMN, BUMD dan Lembaga Keuangan dan Filantropi Islam. 

Direncanakan, MES Cirebon bakal menggelar event Seminar Membangun Industri Pangan Terpadu di Ciayumajakuning yang kerjasama MES, BI, ICMI, Pemda, Akademisi, Pondok Pesantren dan Stake Holders. Yang bisa untuk meningkatkan kemandirian kemajuan ekonomi dan ketahanan pangan.