Revitalisasi SMK untuk Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0

Perubahan Teknologi informasi yang telah mempengaruhi banyak hal, termasuk gaya belajar dan materi yang disampaikan di sekolah harus menjadi perhatian serius dunia pendidikan. 

Revitalisasi SMK untuk Menjawab Tantangan Revolusi Industri 4.0
Acara Rakor Revitalisasi SMK (4-6 Desember 2017)

MONDAYREVIEW.COM - Perubahan Teknologi informasi yang telah mempengaruhi banyak hal, termasuk gaya belajar dan materi yang disampaikan di sekolah harus menjadi perhatian serius dunia pendidikan. Demikian dikatakan Prof. Waras Kamdi Guru Besar Ilmu Teknologi Pembelajaran UNM dalam acara Pengembangan Kerja Sama Industri, yang digelar Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, awal pekan lalu, 4-6 Desember 2017 di Hotel Mega Anggrek Jakarta.

“inilah yang harus kita respon sebagai guru dan pendidik untuk memenuhi kebutuhan mereka, “ujar  Guru Besar Ilmu Teknologi Pembelajaran Universitas Negeri Malang ini.

Apalagi, menurut Prof. Waras Kamdi, saat ini kita sudah memasuki era revolusi industri tahap keempat, yang salah satunya cirinya menyatunya physical system dan cyber system. “Berbeda dengan tahapan ketiga ketika mesin bekerja sendiri sendiri, pada era revolusi industri tahan keempat ini, semua mesin terhubung pada  dunia siber, yang akan merubah secara radikal cara manusia berkehidupan, bekerja dan berkomunikasi,” ujarnya.

Setelah diterbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK, banyak SMK yang harus berbenah, antara lain menyelaraskan kurikulumnya dengan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, meningkatkan kompetensi guru dengan berbagai pelatihan dan pemagangan di dunia industri/dunia usaha, meningatkan mutu kelembagaan, dan meningkatkan kerja sama  dengan kementerian/lembaga, pemerintah daerah, dan dunia usaha industri.

Agenda inilah yang dibahas selama tiga hari oleh para kepala sekolah atau guru yang mewakilinya, untuk menghasilkan berbagai rumusan, terutama dalam kerja sama Industri. Acara makin menarik saat sharing best practice program revitalisasi SMK, yang menghadirkan beberapa SMK, untuk berbagi pengalaman dan kunci suksesnya dalam pengembangan mutu sekolahnya, antara lain dari SMKN 4 Grafika Malang, SMKN 8 Makassar, SMK-PP Negeri Saree Aceh, SMKN 1 Mundu Cirebon dan SMKN 7 Semarang.

SMKN 8 Makassar misalnya, saat ini telah mencari berbagai cara untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. “Kami memperdayakan potensi orangtua siswa dengan memperkenalkan program orang tua mengajar,” jelas Mustafa, Kepala Sekolah SMKN 8 Makassar. 

Sedangkan, untuk mengembangkan mutu guru, pihak sekolah mengirimkan mereka untuk ke berbagai industri dan dunia usaha selama satu bulan, untuk menggali apa yang dibutukan mereka. “Hingga saat ini, sekolah kejuruan yang memiliki kompetensi dalam pariwisata ini tengah berusia 70 tahun dan hingga saat initelah menjalin kerjasama dengan lebih dari 114 perusahaan, baik di sektor perhotelan, restoran, travel  hingga dunia usaha lainnya,” pungkas Mustafa. [Mr]