Rendahnya Produktivitas Perkebunan Rakyat, DPR Nilai Perlu Peningkatkan Ketersediaan Benih Unggul
Dalam upaya meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat dan kesejahteraan pekebun maka peningkatan ketersediaan benih unggul adalah hal yang mendesak dilakukan.

MONITORDAY. COM - Anggota Komisi IV DPR RI, I Made Urip menilai rendahnya keberhasilan pembangunan kebun benih saat ini tak lepas dari kurang tepatnya pelaksanaan program tersebut, sehingga dibutuhkan perubahan strategi.
"Dalam upaya meningkatkan produktivitas perkebunan rakyat dan kesejahteraan pekebun maka peningkatan ketersediaan benih unggul adalah hal yang mendesak dilakukan," kata I Made dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (31/04/2020).
Adapun, salah satu upaya mewujudkan hal tersebut merupakan melalui pembangunan kebun sumber benih. Namun, hingga saat ini Indonesia belum mempunyai kebun induk cengkeh, pala malahan kelapa meskipun program pembangunan kebun sumber benih dari dana APBN gencar dikerjakan sejak 10 tahun terakhir.
Menurut I Made, sangat memprihatinkan ketika sejumlah komoditas perkebunan andalan Indonesia masih mengandalkan bibit unggul lokal dari blok penghasil tinggi yang notabene merupakan kebun produksi milik masyarakat.
"Apalagi kabarnya banyak kebun-kebun sumber benih yang dibangun tidak sampai ditetapkan oleh Menteri Pertanian," ujarnya.
Lebih lanjut, I Made mengatakan pengelolaan pembangunan kebun sumber benih diserahkan kepada petani yang tak memiliki pengetahuan dalam bisnis perbenihan atau terhadap institusi pemerintah yang juga kurang memahami pentingnya kebun sumber benih sebagai aset ekonomi.
"Sebaiknya pengelolaan kebun sumber benih ini diserahkan kepada penangkar benih dengan status UMKM agar berkelanjutan hingga ditetapkan sebagai sumber benih," tambahnya.
Selain itu, I Made menerangkan pelaku usaha tersebut mengenal tentang bagaimana memasarkan benih. Pemahaman penangkar seputar manfaat sumber benih akan membuat pelaku usaha tersebut siap dan sanggup membiayai pemeliharaan lanjutan kalau pemerintah tidak dapat anggaran.
"Saat ini, dalih tidak teralokasinya biaya perawatan menjadi alasan mengapa banyak pembangunan kebun sumber gagal ditetapkan," ucapnya.