Relawan Jokowi Harap Drama Ratna Sarumpaet Jadi Pelajaran Para Timses

Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia (KN RMI) menanggapi pengakuan bohong Ratna Sarumpaet soal penganiayaan yang menimpa aktivis perempuan tersebut.

Relawan Jokowi Harap Drama Ratna Sarumpaet Jadi Pelajaran  Para Timses
Koordinator Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia, Ton Abdillah Has (kiri) bersama Ma'ruf Amin dalam sebuah dialog.

MONITORDAY.COM - Aktivis Ratna Sarumpaet mengakui berbohong soal kabar penganiayaannya. Pengakuan tersebut disampaikan saat konfrensi pers  di kediamannya, kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, Rabu (3/10/2018).

Menanggapi permintaan maaf Ratna tersebut, Koordinator Koalisi Nasional Relawan Muslim Indonesia (KN RMI), Ton Abdillah Has mengajak masyarakat untuk memafkan Ratna Sarumpaet dan tetap menghormati proses hukum yang berlaku.

"Meminta masyarakat memaafkan Ibu Ratna Sarumpaet, dan mengharapkan pendukung tidak membalas dengan kebencian dan permusuhan karena sebagai bangsa yang beragama, kita selalu diajarkan untuk memaafkan dan tidak menyimpan dendam. Namun demikian, sebagai negara hukum, semua proses hukum yang terkait dengan peristiwa ini harus tetap dijalankan dan dihormati, baik kepada pembuat kabar bohong maupun pada para penyebarnya," kata Ton di Jakarta, Rabu (3/10/2018).

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) 2010-2012 ini, berharap peristiwa ini menjadi pelajaran bagi Ratna Sarumpaet.

"Mendoakan Ibu Ratna Sarumpaet selalu dalam lindungan Allah SWT dan menjadikan kejadian ini sebagai pelajaran, sehinga ke depan dalam perilaku politik mengedepankan etika ketimuran dan moralitas agama yang dianutnya," tambahnya.

Bukan hanya untuk Ratna Sarumpaet, Ton berharap peristiwa ini juga menjadi pelajaran berharga bagi para pendukung kedua kandidat di pilpres 2019, sehingga kontestasi pemilu menjadi ajang adu gagasan dan berjalan dengan gembira.

"Mengharapkan para pelaku politik, terutama pendukung kedua pasangan capres-cawapres menjadikan drama Ratna Sarumpaet yang berakhir memilukan ini sebagai pelajaran politik paling berharga, sehingga semangat mengedepankan ide dan gagasan dalam pertarungan politik 2019 dapat terwujud. KN RMI, sebagai relawan pendukung pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin mendukung sepenuhnya seruan Presiden Jokowi yang mengharapkan demokrasi diwujudkan dalam kemeriahan dan kegembiraan bagi rakyat Indonesia lewat proses politik yang mengedepankan martabat dan tanggungjawab," jelasnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum Angkatan Muda Majelis Dakwah Islamiyah (AM MDI) ini, berpandangan, edukasi politik bagi masyarakat adalah hal yang penting untuk dilakukan oleh para elite politik, agar menurunkan apatisme politik di kalangan masyarakat.  

"KN RMI memandang, pendidikan politik rakyat juga merupakan sesuatu yang amat berharga, disamping agenda memenangkan pasangan capres-cawapres yang didukung. Karenanya kami meyakini, perilaku elit politik merupakan tontonan yang dapat mempengaruhi perilaku politik rakyat. Jika elit politik gagal memberi contoh, maka apatisme rakyat yang berwujud dengan potensi kian menurunnya partisipasi pemilih, sebagai sebuah prasyarat muktlak demokrasi elektoral, sejatinya adalah bentuk kegagalan demokrasi kita secara substansial," tutup Ton.

KN RMI merupakan gabungan dari organisasi kepemudaan dan relawan yaitu Ikatan Pemuda Tarbiyah Islamiyah (IPTI), Himmah al Washliah, Angkatan Muda MDI, Aliansi Masyarakat untuk Nawacita (Almaun), Sahabat Muslim Jokowi (Salim Jokowi), Forum Ulama dan Habaib Nusantara, Cendekia Muda Nusantara, Kaukus Anak Muda Indonesia (KAMI), Jaringan Matahari (JM), Relawan Merah Hati, GenMu, Millenial Muslim Indonesia, Laskar Santri Jokowi, Ikatan Alumi Menta (IKAM 58), Barisan Muda Masjid, Relawan Muslim Tionghoa Indonesia, Demi JOIN, Majelis Taklim Jokowi-Amin (MATA JOMIN), Kami JAMIN, dan Lingkar Adat Nusantara.

KN RMI telah menyatakan dukungannya ke pasangan Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019.