Pengamat: Sekjen PKB Dicopot, Bukan Diberhentikan
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai pergantian Sekjen PKB merupakan dinamika atau friksi yang terjadi dalam internal partai. Menurutnya, hal tersebut terjadi bukan tanpa sebab.

MONITORDAY.COM - Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Ujang Komarudin menilai pergantian Sekjen PKB merupakan dinamika atau friksi yang terjadi dalam internal partai. Menurutnya, hal tersebut terjadi bukan tanpa sebab.
"Ya kalau dianalisa secara politik, tidak mungkin jika diam-diam itu tidak ada masalah. Pergantian sekjen itu sejatinya adalah di mukhtamar," ujar Ujang Komarudin saat dihubungi di Jakarta pada, Senin, (01/10/2018).
"Kalau menurut saya, mungkin ada friksi internal yang kurang baik atau kurang sehat, yang kita tahu sehingga Karding itu diganti," imbuh dia.
Diketahui, Sekjen PKB Abdul Kadir Karding diberhentikan oleh Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin. Belum diketahui jelas penyebab digantikannya Abdul Kadir Karding.
Ujang menambahkan, jika seandainya tidak ada masalah ataupun dibantah oleh Ketum PKB, sesungguhnya bantahan itu semakin meyakinkan bahwa mengindikasikan terjadi sesuatu di internal partai PKB.
"Itu semakin meng-iya-kan bahwa ada sesuatu di internal PKB," jelas Ujang.
Adapun, lanjut Ujang, jika tidak terjadi sesuatu diinternal partai, maka Karding akan mendapat posisioning yang lebih dari Sekjen.
"Karding itu akan diposisikan di tempat yang lebih baik. Dan kita tau Ketua Umum atau sekelas Sekjen partai itu jatahnya menteri," tutur Ujang.
"Saat ini karena pergantiannya katakanlah tujuh bulan jelang pilpres, maka posisi Karding itu menurut saya memang digeser, memang diganti oleh tentu ya orang yang lebih dekat dengan Cak Imin," tambahnya.
Menurut Ujang, peristiwa yang menimpa Karding bukanlah rotasi jabatan di partai berlogo bola dunia itu, melainkan pencopotan.
Iya, itu pencopotan. Karena, kalau rotasi itu sekjen ke level yang sama, paling tidak. Atau dia diberi posisi yang lebih tinggi, yang lebih terhormat lagi, seperti jabatan tadi, menteri. Tapi ketika dia tidak diberi posisi itu, anggaplah dia dicopot, atau dibuang," paparnya.
Namun, Ujang menilai pencoptan Sekjen PKB tidak memberikan efek apapun dalam tim pemenangan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.
"Gak ada ya, karena relatif pergantian secara personal. Tidak menggoncang kepada kepemimpinan wilayah-wilayah di Provinsi atau di daerah, sehingga ini tidak berdampak pada pemenangan Jokowi-Ma'ruf, jadi hanya berdampak sedikit di internal PKB," tutupnya.