Ekosistem Olahraga Balap Mobil dan Kreativitas UMKM Otomotif

Meski belum memiliki industri mobil nasional Indonesia kaya dengan SDM kreatif di bidang otomotif. Kreatifitas kendaraan custom dan modifikasi beragam jenis motor dan mobil menjadi salah satu contohnya. Termasuk untuk kepentingan olahraga balap mobil atau balap motor. Yang pelakunya banyak berasal dari kalangan UMKM.   

Ekosistem Olahraga Balap Mobil dan Kreativitas UMKM Otomotif
Rifat Sungkar di Kanal Helmy Yahya Bicara/ Youtube

MONDAYREVIEW.COM – Meski belum memiliki industri mobil nasional Indonesia kaya dengan SDM kreatif di bidang otomotif. Kreatifitas kendaraan custom dan modifikasi beragam jenis motor dan mobil menjadi salah satu contohnya. Termasuk untuk kepentingan olahraga balap mobil atau balap motor. Yang pelakunya banyak berasal dari kalangan UMKM.   

Apalagi dengan perkembangan mobil listrik. Belum lama ini balap formula mobil listrik batal digelar di seputar Jakarta. Namun gemanya masih terasa berikut polemik yang menyertainya. Terlepas dari silang sengketa pendapat publik tentang hal itu kita perlu menengok betapa strategis dan potensialnya ajang adu cepat kuda besi ini.

Salah satu perbincangan menarik seputar ekosistem olahraga balap mobil dan industri mobil ini dapat kita ikuti di kanal Youtube Helmy Yahya Bicara saat mewawancari pembalap rally kebanggaan Indonesia Rifat Sungkar. Bagi netizzen yang suka dunia balap mobil dapat pula melongok kanal Youtube Rifato yang sarat dengan berbagai pengetahuan bermanfaat dari pereli yang sangat komunikatif dan humble ini.   

Olahraga Balap Mobil tak lepas dari Industri Otomotif. Olahraga yang identik dengan ‘biaya mahal’ ini memang membutuhkan sponsor kuat secara finansial. Indonesia memiliki pangsa pasar yang cukup besar. Tentu kita berharap suatu saat industri mobil nasional akan melahirkan mobil nasional atau merk lokal. Meski begitu bukan berarti kita berhenti membangun induustri otomotif.   

Salah satunya adalah industri ban. Dari pembalap Rifat Sungkar kita dapat banyak ilmu salah satunya tentang ban yang sangat penting bagi kendaraan. Dalam kompetisi balap mobil pertarungan sengit tak hanya dari pabrikan atau merk mobil namun juga pertarungan antar merk ban. Tenaga mobil yang besar tak berarti banyak bila tak diimbangi dengan ban dan suspensi yang handal.

Rally Mobil menjadi ajang bergensi. Nama bangsa akan sangat dihargai dalam konuitas internasional karena prestasi perelinya. Jadi meski dibutuhkan biaya mahal untuk konstruksi mobil, operasional tim dan sebagainya akan sebanding dengan ‘nilai ekonomis’ dari promosi atas prestasi yang diraih pembalap. Jutaan penonton di seluruh dunia akan melihat Merah Putih berkibar dan reputasi Indonesia akan terangkat.   

Persoalan lain yang digaungkan Rifat adalah minimnya Sirkuit. Indonesia baru memiliki Sirkuit Sentul dan sebentar lagi Mandalika di Lombok. Menurut Rifat fasilitas ini sangat kurang untuk memenuhi kebutuhan olahraga balap mobil sebagai cabang olahraga prestasi maupun rekreasi.

Mestinya setiap ada perumahan baru dibangun sirkuit untuk berbagai kebutuhan warga disamping stadion. Atau setidaknya pihak terkait membangun track lurus disamping stadion untuk menampung hobi dan bakat balap mobil dan motor. Untuk menertibkan ‘balap liar’ yang sangat berbahaya bagi banyak orang.

Rifat juga mengapresiasi berkembangnya olahraga e-sport. Di tengah keterbatasan fasilitas animo dan pengetahuan para peminat reli dan balap mobil atau motor dapat tersalur melalui olahraga ini. Pereli yang didik untuk mandiri dan berdikari oleh orangtuanya sejak awal kariernya ini menunjukkan perhatian yang sangat besar bagi generasi mendatang di bidang olahraga otomotif dan ekosistem otomotif nasional.

Hal lain yang diungkap Rifat adalah soal regulasi. Pegiat otomotif atau usaha kecil yang berkreasi dengan mobil VW atau motor Vespa misalnya menjadi contoh betapa kreatifitas SDM Indonesia sangat potensial. Dan hambatan dalam regulasi terkait ‘utak-atik’ otomotif ini harus dipermudah. Banyak kendaraan modifikasi yang tak dapat izin untuk turun di jalan raya karena regulasi yang ada tak mengakomodasi hal itu.  

Sosok Rifat Sungkar membuka mata anak muda Indonesia. Balap mobil tak hanya soal uang, mobil mahal atau mobil bertenaga besar. Yang lebih penting adalah kontrol. Ibarat mobil balap, bagi Rifat, suspensi dan ban yang mewakili kontrol atas kendaraan roda empat ini lebih penting daripada mesin atau dapur pacunya.