Ray Rangkuti: Pemerintah dan Oposisi Harus Bersama Berantas Hoax

Ray menambahkan, bahwa Pemerintah maupun oposisi, harus bersama-sama tidak menyetujui Hoax, dan juga menyebut hal itu merupakan sesuatu yang berbahaya.

Ray Rangkuti: Pemerintah dan Oposisi Harus Bersama Berantas Hoax
Ray Rangkuti, Direktur Eksekutif Lingkar Madani

MONITORDAY.COM - Pengamat Politik Lingkar Madani, Ray Rangkuti memeberikan tanggapan terkait pernyataan Sekjen Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Raja Juli Antoni bahwa maraknya hoax diakibatkan oleh tidak ada partai politik oposisi yang kredibel. Ray mengatakan, bahwa hoax harus tetap diberantas, siapa pun yang menjadi korbannya.

“Baik yang di oposisi maupun yang di pemerintah, tidak hanya karena mereka korbannya, harus melaporkan pelaku hoaks ini agar dipreoses secara hukum, bukan sebaliknya, seakan memakluminya,” kata Ray, dalam acara diskusi "Hoax tumbuh subur, karena partai oposisi tidak kredibel" di Bakoel Koffie, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, (9/3/2018).

Karena itu, Ray menambahkan, bahwa Pemerintah maupun oposisi, harus bersama-sama tidak menyetujui hoax, dan juga menyebut hal itu merupakan sesuatu yang berbahaya.

“Jangan sampai, mereka teriak karena mereka korban, jadi kalau dia korbannya baru dia teriak, sedangkan yang lain, yang enggak korban, seperti memkluminya,” sambung Ray.

Ray mensinyalir, bahwa saat ini yang cenderung menjadi korban yaitu pemerintah. Berita bohong lebih banyak mengarah ke pemerintah, seakan semua yang dilakukan pemerintah salah. Tapi menurut Ray, pihak lain, seperti oposisi, seakan membiarkannya, bukan malah ikut mengecam. “Jangan sampai menyebarkan hoax dalam konteks melakukan kritik terhadap pemerintah,” tegas Ray.

Diketahui sebelumnya, dalam Forum ILC Selasa, 6 Maret 2018. Sekjen PSI, Raja Juli Antoni menyatakan bahwa hoax menjamur karena partai oposisi tidak kredibel, dan gagal menawarkan kebijakan alternatif.

“Tesis utama kami, Hoax menjamur karena Indonesia tidak punya prtai oposisi yang kredibel, oposisi gagal menawarkan opsi alternatif,” kata Raja.

Jadi menurut Raja, seharusnya oposisi memberikan alternatif isu yang ditawarkan ke pemerintah jika dirasa pemerintah ada kesalahan dan kekurangan dalam memerintah. Tapi yang terjadi saat ini oposisi justru cenderung menyerang isu-isu primordial.

[Yst]