Rapat Persiapan Mataf UMC 2021, Begini Arahan Ketua Panitia

Rapat Persiapan Mataf UMC 2021, Begini Arahan Ketua Panitia
Ketua Panitia Mataf UMC 2021, M Khozinulhuda, M.Pd.l (Dok: monitorday)

MONITORDAY.COM - Masa Taaruf (Mataf) Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC) 2021 ini didesain berbeda dari tahun sebelumnya.

Untuk diketahui, Mataf adalah Orientasi Pengenalan Akademik dan Kemahasiswaan yang lazimnya diselenggarakan setiap tahunnya. 

 Sekitar 2000 mahasiswa baru UMC bakal mengikuti Mataf UMC Tahun Ajaran 2021/2022. 

Hal itu terungkap dalam rapat yang dipimpin Ketua Panitia Mataf UMC 2021, M Khozinulhuda, M.Pd.l yang juga dihadiri oleh Wakil Rektor 1 UMC (Nana Trisovelna M.T),  Wakil Rektor III UMC (Wiwi Hartati, S.Kom,. M.Si) dan seluruh panitia Mataf 2021 pada Selasa (21/9/2021).

Ketua Panitia Mataf UMC 2021 yang akrab disapa Khozin menjelaskan bahwa masa pengenalan budaya dan akademik kampus diisi dengan materi yang kreatif, bermuatan edukatif, dan bermanfaat bagi mereka yang menyandang status mahasiswa baru.

Kegiatan ini akan digelar secara online dan luring di Convention Hall UMC, pada Selasa-Jum'at (12-23/9/2021) 

"Adapun materi yang diberikan diawali dengan test psikotest, TIK, Tajwid/Qiraah danToefl (ATEP). Selanjutnya pembinaan Al-Islam Kemuhammadiyahan dan diikuti  dengan materi seputar kebijakan kampus dari Pimpinan Universitas, termasuk orientasi pembinaan kemahasiswaan," papar Khozin.

Khozin juga menilai Mataf UMC 2021 yang bersamaan dengan belumnya meredanya pandemi memiliki makna yang perlu diresapi. 

Dengan mengikuti Mataf 2021, maka calon mahasiswa bakal mendapatkan sejumlah hikmah sekaligus memiliki kesadaran sebagai berikut:

  1. Sadar berbangsa, bernegara, bela negara, serta peduli lingkungan dan masyarakat sesuai dengan 4 (empat) pilar kebangsaan (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika).
  2. Sadar menjadi kader Muhammadiyah sejati yang siap berkontirbusi untuk agama, bangsa dan negara. 
  3. Sadar menjadi seorang mahasiswa yang tugasnya adalah belajar  dan mengembangkan diri di perguruan tinggi melalui konsepsi dan praktik Merdeka Belajar Kampus Merdeka.
  4. Sadar, menjadi mahasiswa itu tidak hanya andalkan kapasitas otak tapi juga integritas dan kejujuran yang mesti diperjuangkan. Berani berkata benar, tidak memberikan toleransi pada praktik-praktik yang merusak citra akademiknya. Seperti plagiarism, penipuan dan tindakan culas lainnya.
  5. Sadar, jika dibalik status mahasiswa, ada orang tua, saudara dan rang-orang terdekat yang senantiasa istiqomah mendorong dirinya agar menjadi generasi unggul, mandiri dan bertanggung jawab.
  6. Sadar bahwa kampus itu rahimnya pergerakan, sehingga mewujudkan diri  menjadi pembelajar yang lincah dan tangguh (powerful agile learner) adalah sebuah keharusan.

Oleh karena itu, Khozin berharap agar Mataf UMC tahun ini terlaksana dengan baik dan menjadi kegiatan orientasi yang terbaik dari tahun sebelumnya.