Muhadjir Minta Nadiem Bentuk Tim Investigasi Usut Kamus Sejarah

MONITORDAY.COM - Fakta hilangnya KH. Hasyim Asy'ari dalam Buku Kamus Sejarah terbitan Kemendikbud RI menuai polemik. NU Circle memprotes Mendikbud Nadiem Makarim atas hilangnya Kiai Hasyim dalam buku tersebut.
Merespon hal tersebut, Kemendikbud mengatakan bahwa penyusunan buku tersebut tidak dilakukan dalam periode ini. Buku tersebut disusun pada tahun 2017 dimana Mendikbud pada masa itu adalah Muhadjir Effendy. Muncul pihak-pihak yang mencoba mengaitkan Muhadjir dengan kesalahan dalam buku tersebut.
Menanggapi hal ini, Muhadjir mengaku tidak tahu dan tidak pernah diberikan laporan mengenai program penulisan Kamus Sejarah itu. Baru setelah terjadi heboh Kamus Sejarah, Hilmar memberi tahu dan meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Saya bilang, ya namanya saja khilaf, mau diapakan lagi. Yang penting segera dicari jalan keluarnya," tuturnya.
Muhadjir menegaskan tidak mungkin pemerintah melupakan jasa para pahlawan nasional termasuk diantaranya adalah KH. Hasyim Asy'ari. Dalam Museum Kebangkitan Nasional yang digagas Kemendikbud, KH. Hasyim Asy'ari dan KH. Ahmad Dahlan dibuatkan satu buah buku khusus. KH. Hasyim Asy'ari bahkan dibandungkan sebuah museum di kawasan Pesantren Tebu Ireng Jombang.
"Semula terhenti pembangunan museum itu. Tapi, atas izin keluarga besar Tebu Ireng diwakili oleh Gus Salahudin Wahid dan atas persetujuan Presiden, saya lanjutkan hingga selesai. Diresmikan oleh bapak Presiden Jokowi pada tanggal 12-12-2018," tutur Muhadjir.
Guna menyelesaikan kisruh ini, Muhadjir meminta Nadiem agar membentuk tim investigasi untuk mengusut persoalan ini.
"Toh, meskipun direktoratnya sudah bubar, kan orang-orangnya masih ada. Biar jelas duduk persoalannya. Dan tidak jadi fitnah," tegas Muhadjir.