Kunjungi Wamena Papua, Mendikbud Muhadjir Pastikan Aktivitas Sekolah Kembali Normal
Selain merehabilitasi sarana dan prasarana yang rusak, Kemendikbud juga melakukan konseling dan trauma healing kepada para guru dan peserta didik korban konflik sosial di Papua.

MONITORDAY.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy meninjau langsung lokasi penampungan kegiatan belajar-mengajar di SD Inpres dan SMPN 1 Kenyam di Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (15/10/19) kemarin.
Dalam kunjungannya itu, Mendikbud Muhadjir ingin memastikan bahwa aktivitas sekolah kembali normal pascakonflik sosial di Wamena, Papua.
Ia mengatakan, pelayanan pendidikan tidak boleh terhenti di tengah situasi konflik yang terjadi di Wamena dan Nduga, Papua.
"Saya minta kalau ada teman-temannya yang belum masuk sekolah harus diajak kembali, terutama dari luar yang masih mengungsi, yang belum tertampung supaya ditampung. Kemudian kalau ada anak dari Wamena yang sekarang keluar juga bersama orang tuanya supaya diajak, diminta balik ke Wamena," kata Muhadjir disela-sela kunjungannya di Wamena, Selasa (15/10).
Muhadjir mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Panglima TNI dan Kapolri untuk menjamin keselamatan dan keamanan guru dan siswa di daerah konflik. Terkait adanya sekolah yang rusah, Kemendikbud berkomitmen untuk merehabilitasi sekolah-sekolah tersebut.
"Ini penting untuk menjamin terselenggaranya proses belajar mengajar di sekolah," ujarnya.
Tercatat, dari 50 satuan pendidikan yang ada di Kota Wamena, setidaknya ada 23 di antaranya mengalami kerusakan. Sebanyak lima Sekolah Dasar (SD), sepuluh Sekolah Menengah Pertama (SMP), lima Sekolah Menengah Atas (SMA), dan tiga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) mengalami kerusakan ringan dan sedang, seperti kerusakan pada kaca jendela ruang kelas, pintu, papan nama sekolah. Satu ruangan Kepala SMP YPPK St. Thomas dilaporkan habis dibakar.
Selain merehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan, Kemendikbud bekerja sama dengan World Vision Indonesia (WVI), Kementerian Sosial, TNI, Polda, dan Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada (UGM) akan melakukan konseling dan trauma healing bagi guru dan siswa korban konflik sosial.
"Kegiatan akan terus dilakukan hingga waktu yang dibutuhkan untuk pemulihan tercukupi," ujar Muhadjir.
Selain itu, Kemendikbud juga memastikan Program Anak Sehat (Progas) yang telah dilucurkan tahun lalu akan diperluas hingga seluruh daerah di Papua. Selain itu, Muhadjir juga meminta Dinas Kesehatan untuk memberikan vitamin agar anak terjamin kesehatan.
"Nanti saya koordinasi dengan Bu Menkes untuk memberikan makanan tambahan dan vitamin agar gizi anak Papua terjamin, kemudian program sarapan sehat di sekolah dijalankan," pungkasnya.