Bantu Kepsek dan Guru di Masa Pandemi, UMC Laksanakan KMP di Wilayah Ciayumajakuning

Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) dinilai sangat tepat diterapkan di masa pandemi ini.    

Bantu Kepsek dan Guru di Masa Pandemi, UMC Laksanakan KMP di Wilayah Ciayumajakuning
Dr. Nurcholis M.Pd bersama Kepsek SD Pakijangan 02 serta Guru dan Mahasiswa UMC

MONITORDAY.COM - Akademisi Universitas Muhammadiyah Cirebon (UMC), Dr. Nurkholis M.Pd mengatakan Program Kampus Mengajar Perintis (KMP) yang merupakan bagian dari Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MB-KM) dinilai sangat tepat diterapkan di masa pandemi ini.    

Menurutnya, berbagai skema dan kebijakan mengalami perubahan, termasuk implementasi kurikum di Perguruan Tinggi. 

 "Program Kampus Mengajar Perintis yang menjadi bagian dari MBKM hadir di saat di masa pandemi ini sangat tepat," ucapnya kepada monitorday,com, Senin (2/11/2020). 

Nurkholis yang juga Dosen PGSD ini mengucapkan terima kasih kepada Kemendikbud yang sudah memberikan kepercayaan kepada UMC untuk menerima program KMP.

Implikasi program KMP juga bermanfaat pada pemberdayaan mahasiswa dalam membantu proses pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) di berbagai desa atau kota di Indonesia. 

KMP (MB-KM) UMC tahun ini melibatkan 13 Mahasiswa yang ikut pada program pendampingan, terdiri dari 8 mahasiswa prodi PGSD, 2 mahasiswa  prodi Bahasa Inggris, 1 mahasiswa Prodi Kimia, 1 mahasiswa prodi Matematika dan 1 mahasiswa  dari Prodi PAUD ini,  mengikuti KMP.  

" Sebagai pendamping bagi 13 mahasiswa dari ragam Prodi, tentu ini pengalaman yang meanrik," ujar Nurkholis.

Inisiasi Kemendikbud ini layak diberikan apresiasi karena tujuan KMP ini memberikan solusi bagi sekolah yang terdampak pandemi.

Mahasiswa yang berdomisili disekitar wilayah sekolah juga ikut membantu para guru dan kepala sekolah dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran baik secara daring maupun luring. 

Manfaat dari program ini juga menyasar pada pembimbingan belajar bagi para siswa SD, dan sekaligus pemberdayaan mahasiswa untuk membantu kegiatan sekolah.

Tak dipungkiri, problematika pembelajaran jarak jauh (PJJ)  di sekolah saat ini sangat terkendala, baik dari permasalahan logistik hingga  risiko hilangnya proses pembelajaran yang efektif.

Namun program ini selaras dengan kehadiran mahasiswa di sekolah, sehingga dapat memberikan pendampingan pembelajaran di luar kelas yang sederhana  dengan menggunakan contoh yang praktis. 

Siswa SD pun mendapat kesempatan berinteraksi dan terinspirasi oleh mahasiswa pengajar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Lantas bagaimana dengan mahasiswa? mereka harus menikmati opsi terbaik PJJ dengan berbagai dinamika namun ini adalah pilihan yang solutif. 

Untuk diketahui, Program KMP ini merupakan hasil kolaborasi yang baik antara Direktorat Sekolah Dasar dengan Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti Kemendikbud serta Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Cirebon.

Dalam pelaksanaan program KMP, UMC bekerjasama dengan beberapa Sekolah Mitra antara lain : SDN 3 Ciputat Kuningan, SDN Rungkang 03 Losari Brebes, SDN Pakijangan 02 Bulakamba Brebes yang berada di wilayah Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan).