Ragam Olimpiade Siswa untuk Menampung Bakat dan Minat Peserta Didik
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencoba mewadahi ragam bakat dan minat siswa.

MONDAYREVIEW.COM - Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) dihelat di Hotel Grand Sahid Jaya pada 9-13 Oktober 2017. Ini adalah kali kedua belas ajang yang memperlombakan penelitian untuk peserta didik diselenggarakan. Semula event ini bernama Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR), lalu pada tahun 2016, LPIR diubah menjadi Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN).
Pada LPSN tahun ini terdapat 1.160 naskah yang masuk ke Direktorat Pembinaan SMP Kemendikbud. Lalu dari naskah-naskah tersebut terpilih total 102 naskah untuk diperlombakan. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen Dikdasmen) Hamid Muhammad ketika menyampaikan pidato di upacara pembukaan LPSN menekankan 3 hal yang mesti disiapkan bagi peserta didik.
“Berbagai kebijakan pendidikan telah dilakukan. arahnya menyiapkan siswa ke depan. Kalau kita melihat itu sebenarnya 3 hal yang akan disiapkan bagi anak-anak kita,” kata Dirjen Dikdasmen Hamid Muhammad pada upacara pembukaan LPSN di Hotel Grand Sahid Jaya, Senin (9/10).
Ketiga hal yang dimaksud yakni penguatan pendidikan karakter, penguatan literasi, dan kompetensi peserta didik.
“3 hal itu adalah memperkuat karakter anak-anak kita agar mereka bisa survive dalam abad 21 yang tantangannya sangat luar biasa. Pendidikan karakter memang menjadi fondasi dari pendidikan kita,” ujar Hamid Muhammad seperti dilansir situs ditpsmp.
“Yang kedua, penguatan literasi. Kalau bahasa gampangnya kemampuan membaca dan menulis. Itu arti yang paling dasar. Arti yang lebih luas bisa mengakses informasi, menggunakan informasi bagi kehidupan. Dan itu yang sekarang kita kampanyekan. Kalau di tingkat sekolah punya gerakan literasi sekolah. Kalau di luar sekolah ada GIM (Gerakan Indonesia Membaca). Di tingkat Kemdikbud yang dipandu oleh badan bahasa sebagai Gerakan Literasi Nasional. Kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi memang harus kita tanamkan, kita tumbuhkan kepada siswa kita,” imbuh Hamid Muhammad di hadapan ratusan partisipan Lomba Penelitian Siswa Nasional dan Lomba Karya Tulis Siswa.
“Yang ketiga yang ingin kita kawal betul siswa kita mempunyai kompetensi. Jadi kompetensi yang dibutuhkan pada abad ke-21. Kompetensi itu bermacam-macam. Jadi jangan yang hebat, yang baik itu hanya yang hebat, pintar di bidang Matematika dan IPA saja. Bukan hanya yang sifatnya akademik. Kita itu ada yang bakatnya di seni, seperti ananda yang tadi, yang hebat itu. Ada yang bidang olahraga, bidang penelitian inovasi dan seterusnya,” ungkap Hamid Muhammad.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah mencoba mewadahi ragam bakat dan minat siswa tersebut dengan mengadakan Olimpiade Sains Nasional (OSN), Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN), Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N), Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN), Lomba Karya Tulis Siswa (LKTS), Olimpiade Literasi Siswa Nasional (OLSN).