Proyeksi Budiman tentang Bukit Algoritma

Proyeksi Budiman tentang Bukit Algoritma
Proyeksi Budiman tentang Bukit Algoritma mengacu pada Silicon Valley/ net

MONITORDAY.COM - Nama Bukit Algoritma sedang ramai dibincang publik. Melekat pula lokasi seputar Cibadak Sukabumi, Jawa Barat yang konon diproyeksikan sebagai lokasi kawasan pengembangan teknologi itu. Sebuah gagasan yang pantas mendapat respon mengingat perubahan yang berlangsung dengan cepat seiring kemajuan teknologi. Indonesia akan tertinggal jauh bila tak memiliki pondasi dalam pengembangan bisnis berbasis teknologi.  

Nama Budiman Sudjatmiko berkibar dalam rencana proyek ambisius itu. Ia banyak disebut sebagai penggagas dan akan berada di posisi paling bertanggung jawab atas proyek ini. Pada unggahan video di akun Twitter-nya pada tanggal 3 Februari, Budiman menjelaskan area seluas 888 hektare, yang belakangan dinamai "Bukit Algoritma", akan menjadi tempat "anak-anak muda Indonesia dan luar negeri bekerja sama membangun inovasi."

PT Amarta Karya (AMKA) bersama dengan PT Kiniku Bintang Raya menyatakan bakal membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pengembangan Teknologi dan Industri 4.0 meniru Silicon Valley di Amerika Serikat (AS).

Seberapa penting kawasan pusat teknologi bagi Indonesia? Budiman bercerita salah satu alasan ia mendirikan kawasan ini adalah untuk menjawab keresahan banyak ilmuwan, periset, dan inovator yang merasa kurang mendapat tempat di negara sendiri.

Proyek senilai Rp18 triliun itu digadang-gadang akan menjadi salah satu pusat untuk pengembangan inovasi dan teknologi tahap lanjut, seperti kecerdasan buatan, robotik, drone (pesawat nirawak), hingga panel surya untuk energi yang bersih dan ramah lingkungan.

Kita mengenal berbagai pusat keunggulan teknologi di banyak negara yang kini menjadi kiblat kemajuan eknomi yang ditulangpunggungi oleh teknologi. Sebut saja Bengaluru di India dan Dresden di Jerman

Juga Hsinchu Science Park di Taiwan, Multimedia Super Corridor di Kuala Lumpur, Sophia Antipolis – di Prancis, Wireless Valley di Swedia dan Zhong Guan Cun  di Beijing, China.

Silicon Valley (Lembah Silikon)memang menjadi ikon paling dikenal seantero jagat.  Lembah Silikon adalah julukan bagi daerah selatan dari San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat. Julukan ini diraih karena daerah ini memiliki banyak perusahaan yang bergerak dalam bidang komputer dan semikonduktor. Daerahnya termasuk San Jose, Santa Clara, Sunnyvale, Palo Alto, dll. Demikian menurut wikipedia.

Nama Silicon Valley dipahami dan digunakan secara luas baru sejak tahun 1980an, berkaitan erat dengan pengenalan produk IBM PC, dan banyak hardware dan software yang terkait, kepada konsumer. Kata Valley berasal dari Santa Clara Valley, yang berlokasi di ujung selatan San Francisco Bay.

Kata Silicon berasal dari tingginya konsentrasi perusahaan yang terlibat dalam industri semikonduktor (silikon digunakan untuk membuat produk semikonduktor komersial) dan komputer di area tersebut. Perusahaan-perusahan tersebut perlahan-lahan menggantikan perkebunan yang merupakan asal nama awal daerah ini, the Valley of Heart's Delight.

Perusahaan-perusahaan yang sekarang menghuni Lembah Silikon, di antara lain adalah: Adobe Systems, Apple Computer, Cisco Systems, eBay, Google, Hewlett-Packard, Intel, dan Yahoo!.