Prospek Ekonomi dan Investasi 2022

Prospek Ekonomi dan Investasi 2022
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia/ net

MONITORDAY.COM - Jika ekonomi membaik diperkirakan iklim investasi juga akan semakin kondusif. Investasi diharapkan menggerakkan roda ekonomi dan membuka lapangan kerja.   Disahkannya asumsi dasar ekonomi makro pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) tahun 2022 menjadi tolok ukur pemerintah Indonesia dalam menyongsong perekonomian di tahun 2022.

RAPBN 2022 memuat 4 (empat) kesepakatan penting. Terasa optimisme disana, meski kehati-hatian masih membayang. Pertama, pertumbuhan ekonomi disepakati berada di kisaran 5,2% hingga 5,5%. Kedua, laju inflasi ditetapkan 3%. Ketiga, nilai tukar rupiah ditentukan untuk tidak lebih dari Rp14.350 per dollar Amerika Serikat, dan terakhir, tingkat suku bunga Surat Utang Negara (SUN) 10 tahun 2022 ditetapkan sebesar 6,8%.

Dari hulu ke hilir dibutuhkan investasi. Indonesia harus menetapkan prioritas. Kemungkinan Indonesia yang akan menawarkan lebih banyak investasi dan bergerak pada sektor komoditas hilir. Sementara itu akselerasi digitalisasi diharapkan mampu mengembalikan pada pertumbuhan yang stabil. 

Kebijakan fiskal yang tepat juga akan mempengaruhi iklim investasi. Laporan fiskal Indonesia yang memuaskan dan langkah-langkah untuk mengurangi pajak pada ratio GDP akan memperkuat rasio utang dibandingkan negara lain di Asia

Harapan dan angka-angka statistik menunjukkan bahwa 2022 akan menjadi tahun yang baik. Ekspektasi pemulihan ekonomi, serta pergerakan komponen lain seperti konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah, investasi, hingga ekspor dan impor dapat berjalan sesuai harapan

Sehingga Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) meminta tambahan anggaran sebesar Rp600 miliar untuk tahun anggaran 2022. Adapun, pagu anggaran TA 2022 yang sudah dialokasikan adalah sebesar Rp711,51 miliar. Menteri Bahlil Lahdalia mengatakan usulan penambahan anggaran itu untuk mengejar target capaian investasi di 2022 sebesar Rp1,2 kuadriliun atau Rp1.200 triliun. 

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menegaskan pada (22/9/2021) silam bahwa dalam rangka memenuhi target Rp1.200 triliun, pihaknya telah mengusulkan untuk penambahan anggaran sekitar Rp600 miliar sebagai upaya menggaet para investor.

Disamping negara-negara tertentu yang telah lama berada di papan atas, Swiss menjadi negara yang mulai masuk menjadi 5 besar investor asing. investasi yang masuk melalui Swiss ke Indonesia mencapai US$ 446,2 juta, tercatat ada 118 proyek dan memiliki porsi 6,1%.

Sementara itu Kementerian Investasi mencatat target investasi hulu minyak dan gas tahun ini kurang lebih 12 miliar dolar AS. Angka realisasi investasi sudah hampir 9 miliar dolar AS dan target akhir tahun kurang lebih bisa mencapai sekitar 11 miliar dolar AS. Indonesia juga siapkan 34 lapangan Migas demi 1 Juta Barel di 2030.  

Pemerintah akan proaktif mendesain kebijakan dan regulasi untuk bisa memicu Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ataupun perusahaan-perusahaan yang ingin melakukan pengeboran sumur migas untuk lebih condong ke Indonesia.