Program Kepala BNPT Tuai Apresiasi, Begini Cara Pamungkas Rangkul Napiter
Rangkulan Kepala BNPT memberikan program pemberdayaan ekonomi kepada Napiter diyakini mengurangi pemahaman radikalisme yang menyimpang.

MONITORDAY.COM - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar memiliki pendekatan pamungkas, merangkul mantan napi yang terindikasi memiliki pemahaman bersebangan dengan NKRI.
Rangkulan yang diberikan Boy yakni memberikan program pemberdayaan ekonomi. Cara ini dinilai mampu mengurangi pemahaman yang menyimpang.
Hal ini dibuktikan dengan kunjungan Boy yang bersilaturahim dengan lima mantan narapidana kasus terorisme (napiter) yang kini menjadi peternak ayam di Desa Poso Pesisir, Kelurahan Tabalu, Kabupaten Poso, Sulteng, Rabu (12/8/2020) petang.
Tidak hanya itu, Boy juga memberikan bantuan satu unit motor yang dilengkapi bak terbuka dari Subdit Bina Masyarakat BNPT, yang dapat digunakan untuk mendukung kegiatan operasinal usaha ternak ayam petelur.
" Pada dasarnya mereka keceewa dengan kesenjangan ekonomi yang kemudian menimbulkan persepsi seolah-olah pemerintah ini zholim dan tidak memikirkan kehidupan masyarakat, yang kita lakukan bukan dengan memberikan kekerasan. Tapi problem yang paling radikal atau istilah yang mendasar yakni ekonomi. Mereka butuh makan, kalau udah kenyang lurus pemikiran mereka," ujarnya.
Bantuan tersebut merupakan bagian dari program deradikalisasi yang digagas Subdit Bina Masyarakat pada Direktorat Deradikalisasi BNPT.
Selain menyerahkan bantuan, Kepala BNPT pun menjajal langsung motor bak tersebut. Dia berpesan agar bantuan yang diberikan BNPT dapat dimanfaatkan sebaik mungkin untuk aktivitas peternakan.
"Ini diberikan sebagai bantuan program deradikalisasi dari BNPT untuk dimanfaatkan secara bersama-sama khusus untuk mendukung aktivitas peternakan ayam petelur dan dimanfaatkan sepenuhnya untuk mendukung pendistribusian logistik. Semoga bermanfaat dan jangan lupa isi bensin," ujar Kepala BNPT sambil bergurau.
Dalam sambutannya usai menjajal motor tersebut, Kepala BNPT mengatakan bahwa kelima orang tersebut adalah mantan napiter yang telah selesai menjalani masa hukuman dan ikut serta dalam program deradikalisasi yang dilakukan BNPT.
Kepala BNPT pun mendoakan dan berharap apa yang dikerjakan kelimanya ini bisa sukses sehingga jumlah ayam petelur ini bisa menjadi maju, besar dan berlipat ganda.