Program Indonesia Pintar Digunakan Bukan untuk Membeli Pulsa

Ingat ya, jika ketahuan untuk pulsa, kartu akan dicabut.

Program Indonesia Pintar Digunakan Bukan untuk Membeli Pulsa
Mendikbud Muhadjir Effendy pada sosialisasi sekaligus percepatan pencairan dana PIP di SMPN 5 Medan (ditpsmp)

MONDAYREVIEW.COM – Program Indonesia Pintar (PIP) adalah salah satu program prioritas dalam bidang pendidikan yang dilakukan oleh pemerintahan Presiden Joko Widodo melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang terangkum dalam Nawacita.

Dalam rangka penyalurannya, Kemdikbud menyelenggarakan sosialisasi sekaligus percepatan pencairan dana PIP secara serentak di berbagai kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Percepatan pencairan dana PIP dilakukan agar hak-hak dari siswa keluarga tidak mampu langsung dapat dipenuhi sehingga mereka dapat menggunakan manfaat dana PIP untuk keperluan sehari-hari sekolah.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali menyerahkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) pada hari Jumat (15/9) di halaman Balaikota Pemerintah Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Dalam kunjungan kerjanya kali ini, Presiden didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy, serta Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa.

Presiden berpesan kepada siswa agar KIP dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk keperluan sekolah, seperti membeli tas, sepatu, seragam, dan sebagainya. KIP tidak diperkenankan untuk membeli pulsa. "Ingat ya, jika ketahuan untuk pulsa, kartu akan dicabut," pesan Presiden seperti dilansir situs Kemdikbud.

Hal senada juga diungkapkan Mendikbud Muhadjir Effendy ketika melakukan sosialisasi dan percepatan pencairan dana PIP di berbagai daerah. Ia berpesan untuk menggunakan KIP sesuai dengan kepentingan pendidikan siswa, seperti membeli buku, tas dan sepatu siswa. Dana KIP penyalurannya dapat dihentikan apabila salah satu orang tua siswa tidak menggunakannya dengan bijak seperti memakai dana tersebut untuk membeli rokok ataupun untuk membeli pulsa orang tua.

Ada pun untuk penyaluran KIP, Mendikbud menyampaikan jumlah penerima KIP di kota Banjarmasin berjumlah 22.600 siswa. Yang hadir pada acara penyerahan ini sebanyak 1.585 orang, yang terdiri dari 652 siswa SD, 451 siswa SMP, 219 siswa SMA, 26 siswa SMK, 35 pelajar Kejar Paket A, 53 pelajar Kejar Paket B, dan 149 pelajar Kejar Paket C.

Kartu Indonesia Pintar ini sendiri berbentuk Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang bekerja sama dengan Bank Rakyat Indonesia (BRI). KIP saat ini sudah dapat dijadikan menjadi kartu ATM, sehingga penerima manfaat bisa mencairkan langsung melalui bank ataupun mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).

Saat ini beberapa penerima KIP bukannya mengambil namun malah menambah tabungannya. "Ini adalah suatu hal yang membanggakan," ujar Mendikbud.