Profil Sukses Para Peraih Surga
Kesuksesan tertinggi adalah dijauhkan dari api neraka, dan dimasukkan surga.

SIAPA PUN tentu ingin beraih sukses dalam menjalani kehidupan. Namun sukses sendiri terkadang disalahartikan oleh sebagian orang dan mereka menganggap kesuksesan dalam hidup adalah ketika mereka memiliki harta berlimpah dan kedudukan atau jabatan yang tinggi.
Padahal, kata sukses—seperti diungkap ustad Ahzami Samiun Jazuli-tidaklah selalu diukur lewat harta maupun jabatan. Kesuksesan menurut agama Islam adal ia yang selalu istiqomah berada di jalan Allah Swt. dan memiliki bekal yang baik untuk hidup di di dunia maupun diakhirat.
“Manusia yang sukses adalah manusia yang memiliki kemulian. Yang mampu dijauhkan dari api neraka, artinya jauh dari perbuatan maksiat dan yang tak diridai Alllah Swt.,” kata Ustadz Ahzami dalam acara buka puasa Warga Muslim Jakarta Garden City, bertempat di Masjid Al-Quds JGC.
Firman Allah dalam surah ali Imron ayat 185, yang artinya: “Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan.”
Dari ayat ini kita pun tahu, bila semestinya kita jangan hanya mencari balasan di dunia atas apa yang kita kerjakan. Karena bila itu yang dikejar, kita akan merasa capek. Bila hanya ingin dipuji, niscaya pujian itu didapat. Namun ketahuilah bila hanya pujian itu yang didapatnya, tiada yang lain.
Maka dari itu, berbuatlah hanya untuk mendapat balasan dari Allah. Karena bila kita telah meraih ridhanya Allah, apa pun akan kita dapatkan, termasuk soal urusan dunia. Kenapa demikian, karena keberadaan surga sendiri sesungguhnya mengingatkan kita akan satu hal, bahwa Allah begitu sayang kepada hambanya yang beriman, bertakwa, beramal sholeh dan kerja keras sehingga disiapkan surga untuk mereka.
Artinya bila soal urusan dunia itu perkara kecil, karena Allah sendiri telah menyiapkan sebuah tempat yang memiliki kenikmatan abadi. Berbeda dengan kenikmatan dunia yang sementara. Kesenangan dunia dibandingkan dengan kesenangan akhirat maka sangat jauh. Digambarkan bahwa bila seluruh kenikmatan dunia dikumpulkan lalu dibandingkan dengan kenikmatan akhirat, maka hanya akan seberat ‘sayap nyamuk’.
Dan ketahuilah, bila nikmat tertinggi dari surga adalah ridhonya Allah. Sedikit saja ridha Allah sebetulnya telah melebihi nikmat-nikmat lainnya. Kelak orang yang meraih ridha Allah adalah orang yang bisa melihat wajah Allah secara langsung. Subhanallah.
[Mrf]