Prof Bahtiar Effendy Berpulang, KAUMAN Sampaikan Duka Mendalam

Prof Bahtiar adalah dosen yang baik, kritis dan objektif.

Prof Bahtiar Effendy Berpulang, KAUMAN Sampaikan Duka Mendalam
Guru Besar FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Bahtiar Effendy.

MONITORDAY.COM - Keluarga Besar Alumni Universitas Muhammadiyah se Indonesia (Kauman) menyampaikan belasungkawa atas wafatnya tokoh Muhammadiyah yang juga Guru Besar FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Bahtiar Effendy.

Duka cita atas kepergian Ketua PP Muhammadiyah itu disampaikan langsung oleh Ketua Umum Kauman, Amirsyah Tambunan. 

“Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Kami mengajak Bapak/Ibu dan saudara sahabat semua untuk mendoakan guru kita Prof. Dr. Bahtiar Effendy (Ketua PP Muhammadiyah) yang telah berpulang ke rahmatullah dalam keadaan tenang. Kita doakan semoga Allah SWT melimpahkan atas almarhum maghfirah, rahmah, dan jannahNya," ujar Amirsyah Tambunan di Jakarta, Kamis (21/11/19).

Lebih lanjut, Amirsyah terkenang saat dirinya menjadi mahasiswa Prof Bahtiar di Pascasarjana UIN Jakarta pada 1998. Amirsyah menuturkan kesaksiannya bahwa  Prof Bahtiar sebagai sosok dosen yang baik, kritis dan objektif.

Amirsyah mengaku sangat terkesan saat Prof Bahtiar menyampaikan kuliah di UIN Jakarta melalui karya intelektual berupa buku yang monumental Islam dan Negara (Transformasi Pemikiran dan Praktik Politik Islam di Indonesia).

"Kesan ketika menyampaikan kuliah beliau sebagai dosen yang baik, kritis dan objektif menjelaskan kepada  mahasiswa  bahwa  politik Islam di Indonesia telah mengalami transformasi," ujarnya.

Transformasi yang dimaksud, lanjut Amirsyah, adalah sebuah proses perubahan secara berangsur-angsur sehingga sampai pada tahap ultimate. Perubahan yang dilakukan dengan cara memberi respon terhadap pengaruh unsur eksternal dan internal yang akan mengarahkan perubahan dari bentuk yang diinginkan negara.

Amirsyah kemudian mengatakan, dalam melakukan transformasi pemikiran sering kali mengalami anomali antara gagasan ideal dengan praktik politik.

"Dalam konteks itu Prof Bahtiar Effendy memberikan jalan keluar (makhorij),  sehingga adanya solusi yang mencerahkan dan mencerdaskan poitik Islam sepanjang  praktik partai politik masih berlandaskan nilai nilai Islam dan Pancasila," kata Amirsyah yang juga Sekjen Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) ini kepada Monitorday.com.

Seperti diketahui, Tokoh intelektual Muhammadiyah, Prof Bahtiar Effendy menghembuskan nafas terakhirnya usai menjalani perawatan intensif di RSIJ Cempaka Putih, pada Kamis (21/11/19), Pukul 00.00 WIB.