Presiden: Ekonomi Indonesia Sudah Lewati Titik Terendah
Pada kuartal II-2020 ekonomi kita terkontraksi minus 5,32 persen dan triwulan III-2020 perekonomian kita terkontraksi minus 3,49 persen. Artinya sudah lewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik, tren positif membaik.

MONITORDAY.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah melewati titik terendahnya pada kuartal II-2020 dan kini melaju ke tahap pemulihan ekonomi.
Lebih lanjut, Presiden menjelaskan beberapa indikator makro-ekonomi domestik yang mengilustrasikan menggeliatnya ekonomi, seperti peningkatan laju impor bahan baku dan barang modal untuk mendukung kinerja industri pengolahan.
Selanjutnya, neraca perdagangan RI yang surplus 8 miliar dolar AS pada kuartal III 2020 diyakini Presiden Jokowi akan mendorong ketahanan eksternal perekonomian.
“Pada kuartal II-2020 ekonomi kita terkontraksi minus 5,32 persen dan triwulan III-2020 perekonomian kita terkontraksi minus 3,49 persen. Artinya sudah lewati titik terendahnya, titik balik menuju membaik, tren positif membaik,” kata Presiden dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2020 di Jakarta, Kamis (3/12).
Selain itu, Presiden Jokowi menilai kepercayaan investor juga terus meningkat pada pasar keuangan. Hal itu terlihat dari pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir.
"Dari sisi pasar modal dan keuangan, kinerja IHSG dan nilai tukar rupiah menunjukkan peningkatan hingga mencapai level masing-masing IHSG di 5.522 dan kurs rupiah ke dolar AS Rp14.050 per 17 November 2020. Perbaikan kinerja IHSG terdorong oleh peningkatan indeks saham sektoral . Sektor industri dasar megalami pemulihan indeks saham terbesar sejak penurunan tajam di 24 Maret 2020 yg lalu,” papar Presiden Jokowi.
Presiden pun menegaskan momentum positif perekonomian itu harus terus dijaga. Meski demikian, upaya menjaga kesehatan masyarakat di tengah situasi pandemi COVID-19 tetap harus diutamakan.
“Kita harus tetap hati-hati, tidak boleh lengah, dan kita harus disiplin menerapkan protokol kesehatan, waspada agar jangan sampai terjadi gelombang yang kedua, yang akan sangat merugikan upaya dan pengorbanan yang telah kita lakukan,” tukas Presiden.
Sekedar informasi, saat ini Indonesia memiliki kasus aktif COVID-19 sebesar 12,72 persen, atau jauh lebih rendah dari rata-rata kasus aktif COVID-19 di dunia yang sebesar 28,04 persen. Kemudian tingkat kesembuhan COVID-19 di Indonesia juga sebesar 84,02 persen, lebih tinggi dari angka kesembuhan COVID-19 dunia yang sebesar 69,56 persen.