PPP Beri Angin Segar Kepada Gerindra, Andi: Itu Tawaran Palsu
Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Andi Arief sebut pernyataan Sekretaris Jendral PPP Arsul Sani yang memberi angin segar kepada Partai Gerindra tentang jatah kursi di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak pantas.

MONITORDAY.COM - Wakil Sekretaris Jendral Partai Demokrat Andi Arief sebut pernyataan Sekretaris Jendral PPP Arsul Sani yang memberi angin segar kepada Partai Gerindra tentang jatah kursi di kabinet Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tidak pantas.
Menurutnya, dalam pembentukan strutur kabinet hanya Pak Jokowi yang berhak menentukan menterinya.
“Tanggal 27 Juni 2019 sudah ada Presiden hasil Pemilu. Setelah itu Presiden akan bentuk kabinet. Hanya Presiden yg berhak menentukan menterinya. Kalau ada tawaran dari pihak lain seperti sekjen PPP, itu tawaran palsu,” cuit Andi dalam akun Twitternya @AndiArief_ pada hari Senin (24/06/2019).
Kemudian Andi singgung perolehan suara PPP dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019.
“Logikanya gak ketemu akal, partai 4 persen menawarkan menteri,” kicaunya.
Diketahui pada Senin 24 Juni 2019 di Kompleks Parlemen Jakarta, Arsul menyebut TKN Jokowi-Ma'ruf membuka kemungkinan bagi partai dari kubu oposisi masuk dalam Koalisi Indonesia Kerja (KIK). Arsul menilai Gerindra menjadi partai yang paling dihormati.
"Ada memang sebagian partai-partai di KIK yang katakanlah memberikan penghormatan lebih kepada Gerindra. Kenapa? Karena dianggap Gerindra lawan kontestasi yang gentle yang menggunakan jalur sesuai UU untuk kontestasi," kata Arsul seperti dikutip tagar.id.