Pilkada Serentak yang Tak Hanya di Jakarta

Jangan lupakan bahwa dari berbagai daerah di Indonesia bisa muncul ragam inovasi dan kreasi.

Pilkada Serentak yang Tak Hanya di Jakarta
Pilkada serentak

MONDAYREVIEW.COM – Salah satu prosedur dari demokrasi adalah pemilihan umum. Pemilihan umum merupakan sarana legal formal untuk memilih pihak ekseskutif. Otonomi daerah yang digalakkan pasca Orde Baru berimplikasi pada pilkada. Kursi-kursi eksekutif di daerah yang awalnya diplot dari pusat, kini menjadi kesempatan daerah untuk menentukan.

Pilkada menghadirkan beberapa pemimpin daerah yang otentik. Diantaranya Ridwan Kamil, Tri Rismaharini, Suyoto, Nurdin Abdullah merupakan contoh teladan. Format pilkada pun beberapa kali disempurnakan, diantaranya melalui pilkada serentak untuk menghemat pembiayaan dan risiko sosial.

Pada Rabu (15/2) Pilkada serentak dihelat. Perhatian utama jatuh pada Pilkada DKI Jakarta. Dari segi pemberitaan, perhatian publik, energi untuk Pilkada DKI Jakarta begitu intens. Padahal kiranya pilkada serentak pada Rabu (15/2) terjadi di 101 daerah di Indonesia. Jika menilik semangat pembangunan, Indonesia seyogianya tidak hanya berpusat di Jakarta. Jakarta bukan segala-galanya.

Jangan lupakan bahwa dari berbagai daerah di Indonesia bisa muncul ragam inovasi dan kreasi. Calon pemimpin nasional sendiri bisa berasal dari daerah, seperti ditunjukkan oleh Jokowi yang menapaki kariernya dari Wali Kota Surakarta, Gubernur DKI Jakarta, lalu menjadi Presiden RI. Indonesia membutuhkan bermunculannya putra, putri terbaik dari berbagai daerah untuk memajukan daerahnya yang nantinya membawa kemajuan bagi Indonesia. Melalui momentum pilkada serentak semoga bermunculan para pemimpin daerah yang otentik berkarya.