Pesona Jamu Tak Redup Jelang New Normal

Selain karena khasiatnya yang ampuh meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit, juga karena jamu mudah didapatkan dan lebih murah.

Pesona Jamu Tak Redup Jelang New Normal
Ilustrasi foto/Net

MONITORDAY.COM – Seiring pandemi Covid-19, racikan jamu seperti jahe merah, susu telor madu jahe (STMJ) hingga empon-empon ala Presiden Jokowi naik daun dan banyak diburu masyarakat.

Selain karena khasiatnya yang ampuh meningkatkan sistem kekebalan tubuh dalam melawan penyakit, juga karena jamu mudah didapatkan dan lebih murah.

Namun jelang berakhirnya PSBB dan berlakunya masa normal baru, jamu pun disebut-sebut mulai meredup dan kurang diminati kembali.

Padahal faktanya, dari sisi permintaan jamu tetap stabil dan diminati masyarakat. Retno Hermawati adalah seorang produsen jamu berlabel Sejiwa, ketika ditanya kondisi pasar jamunya, ia mengatakan jumlah pesanan jamu justru meningkat.

Menurut Retno, pesanan untuk esok hari saja di kawasan Bekasi sudah melebihi 25 buah botol, atau sedikit melebihi permintaan dua bulan terakhir. Kata dia, sama seperti saat Ramadhan pembelinya memilih varian racikan bahan alami yang menyegarkan.

"Peningkatan di bulan pertama dalam dua bulan terakhir sebelum Ramadhan. Untuk kunyit asam dan empon-empon masing-masing bisa nembus sampai 20-an per hari. Ini sudah mulai naik lagi kok," kata Retno saat dihubungi, Kamis (4/6/2020).

Salah satu konsumen bernama Ita Purnamasari menyebutkan, jika dirinya mengaku masih rutin mengonsumsi jamu hingga saat ini. Pegawai di KLHK ini menuturkan dirinya masih rajin mengonsumsi kunyit asam, beras kencur, dan terkadang racikan daun sirih.

"Agar nafsu makannya baik dan haidnya lancar, tidak berbau," tutur dia yang sudah sejak setahun lalu meminum jamu.

Lain lagi dengan Sandra Firnawati, seorang ibu rumah tangga yang tinggal di kawasan Depok, Jawa Barat mengaku mengonsumsi jejamuan khususnya berbahan kunyit karena ajakan sang suami.

"Kunyit itu andalan suami. Jadi, kalau di rumah ada yang sakit, sakit apapun, pasti langsung disuruh bikin air kunyit. Kadang dimodifikasi ditambah jahe, cengkeh, kayu manis, kapulaga, ketumbar, bunga lawang dan pasti pakai jeruk nipis dan madu," kata dia.

Di masa pandemi COVID-19, jamu masih menjadi andalan masyarakat untuk mencegah maupun mengobati tubuh yang sakit.

Itulah kenapa Monday Media Group Sabtu mendatang akan menggelar diskusi kopi pahit dengan tema khusus, ‘Potensi Industri Farmasi Berbasis Herbal di Masa New Normal.’ Ada potensi namun ada pula tantangannya, perlu sokongan dari banyak pihak agar industri ini hidup dan jadi andalan.