Peristiwa Covid-19 Kejadian Luar Biasa, Mengingatkan Kita Agar Makin Dekat dengan Sang Pencipta
Peristiwa Covid-19 merupakan fenomena luar biasa dan dahsyat. Untuk pertama kalinya, ada satu peristiwa yang membuat rumah-rumah ibadah harus ditutup.

MONITORDAY.COM – Di tengah pandemi Covid-19 Monday Media Grup menggelar diskusi Kopi Pahit dan salah satunya menghadirkan Imam Masjid Kota New York, Imam Shamsi Ali. Dalam diskusi yang dihelat secara daring pada Ahad (12/4/2020) pagi ini, Shamsi Ali mengajak warga dunia, ummat Islam khususnya membuka mata dan menyibak makna di balik peristiwa ini.
Menurut Imam Shamsi Ali, peristiwa Covid-19 merupakan fenomena luar biasa dan dahsyat dalam sejarah umat manusia. Karena untuk pertama kalinya, ada satu peristiwa yang membuat rumah-rumah ibadah harus ditutup.
“Ini fenomena yang sangat luar biasa. dalam sejarah manusia. Ini adalah pertama kali ketika rumah-rumah ibadah ditutup, itu pertanda dahsyatnya fenomena ini,” ungkap Syamsi Ali ketika membuka diskusi Kopi Pahit.
Shamsi teringat peristiwa di tahun 1992, yaitu ketika Irak pertama kali masuk ke Kuwait. Kata dia, suasananya sangat mencekam. Orang-orang Arab Saudi sangat takut kepada Sadam Hussein. Tapi ketika itu, tak satu pun masjid yang ditutup.
“Orang-orang Arab Saudi sangat takut kepada Saddam Husein ketika itu. Tapi tak satu pu masjid yang ditutup. Tapi kini, jangankan masjid-masjid biasa, hingga masjidil haram saja ditutup dari publik,” ungkap Shamsi Ali.
Menurut Presiden Nusantara Foundation ini, salah satu yang mungkin bisa kita tangkap dari fenomena ini adalah bahwa saat ini kita dihadapkan pada dunia global yang sesungguhnya. Kata dia, dunia saat ini semakin mengecil, dan hampir tak ada lagi batas-batas.
“Peristiwa ini pertama kali muncul di Wuhan-China, lalu kemudian menembus batas-batas negara di dunia. Lalu menyebar dengan sangat cepat, bahkan Amerika Serikat sebagai musuh bebuyutan China dalam perdagangan juga tembus,” ujarnya.
“Dunia kita saat ini sangat interconnected, interdependent. Saling tergantung satu sama lain. Taka da satu negara pun yang bisa menyelesaikan permasalahan negaranya tanpa bantuan negara lain.”
Selain mengingatkan kita akan dunia yang tiada berbatas lagi, peristiwa Covid-19, kata Shamsi, juga mengingatkan kita keterbatasan manusia.
“Sudah banyak sesungguhnya yang mengingatkan akan ada pandemi global di masa depan, Bill Gates dan sejumlah peneliti misalya, tapi tetap saja kita panik dan tak sempat menyiapkan antisipasi,” tuturnya.
Hikmah ketiga yang bisa kita petik dari peristiwa covid-19, kata Imam Shamsi, adalah soal tanggungjawab kita sebagai makhluk tuhan di dunia untuk memakmurkannya.
“Ini mengingatkan tanggungjawab kita di dunia sebagai makhluk untuk memakmurkan bumi ini. menjadikannya surga-surga untuk kehidupan manusia,” ujarnya.
Terakhir, Imam Shamsi juga mengatakan, bahwa peristiwa covid-19 mengingatkan kita tentang arti penting nilai-nilai persaudaraan, brotherhood.
“Kita diingatkan tentang the value of brotherhood, harga dari sebuah persaudaraan, baik seiman maupun sesama manusia,” ujarnya.
Khusus dalam konteks sesama iman dan Islam, ini mengetuk kita untuk kian dekat dengan Allah, Tuhan Semesta Alam. Apalagi jika kita belajar dari kisah Nabi Yunus, Imam Shamsi Ali mengajak umat Islam untuk bersegera dalam berbuat kebaikan. Insyaallah wabah ini segera berlalu.