Perda Syariah dan Injil, PSI: Ketuhanan Itu Bukan Dukungan Terhadap Agama Tertentu
Wacana tidak mendukung Peraturan Daerah (Perda) Syariah Al-qur'an dan Injil yang disampaikan oleh Ketua Umum PSI, Grace Natalie beberapa waktu lalu diluruskan oleh Juru bicara PSI, Rian Ernest.

MONITORDAY.COM - Wacana tidak mendukung Peraturan Daerah (Perda) Syariah Al-qur'an dan Injil yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Grace Natalie beberapa waktu lalu diluruskan oleh Juru bicara PSI, Rian Ernest.
"PSI adalah partai yang menghormati keyakinan agama dan akan berjuang agar setiap warga bisa menjalankan keyakinannya dimana pun di negeri ini, sebagaimana dijamin konstitusi," ujar Ernest kepada monitorday.com, di Jakarta, Selasa, (13/11).
Menurut Ernest, Ketum partainya Grace Natalie telah menegaskan komitmen PSI untuk mencegah tindakan ketidakadilan, diskriminasi dan intoleransi dengan tidak mendukung pembentukan Perda Syariah dan Injil tersebut.
"Sila pertama Pancasila adalah bentuk pengakuan terhadap Ketuhanan, bukan dukungan terhadap agama tertentu," tegas Ernest.
Ditambahkan Ernest, Perda Syariah dan Injil tidak bisa digeneralisir mewakili negara, agama, etnis dan budaya.
"Semua agama mengajarkan kebaikan dan keadilan. Saya percaya bahwa di dalam negara, nilai-nilai luhur dari agama yang ada, dapat jadi rujukan bagi kebijakan publik," tutur Ernest.
"Namun saya tidak yakin adalah hal yang tepat apabila satu daerah mengambil secara langsung dan mentah-mentah hukum-hukum dalam kitab suci," sambungnya.