Penyesalan Wahsyi Bin Harb, Sang Pembunuh Hamzah Bin Abdul Muthalib

MONITORDAY.COM - Wahsyi Bin Harb adalah seorang berkebangsaan Habasyah yang mempunyai keahlian menombak yang sangat hebat. Kehebatannya menarik Hindun untuk menyuruhnya membunuh Hamzah. Dalam perang Uhud, Wahsyi sukses menjalankan tugasnya. Hamzah wafat sebagai syuhada di tangannya. Hindun memakan jantung Hamzah.
Setelah Fathu Makkah, Wahsyi Bin Harb masuk Islam. Dia berhasil membunuh Musailamah Al Kadzdzab dalam Perang Yamamah. Namun setelah masuk Islam,
Wahsyi menceritakan peristiwa Uhud dengan air mata duka dan penyesalan.
“Setelah dijanjikan hadiah dan kebebasan, aku berangkat bersama pasukan Quraisy. Aku adalah orang Habasyah yang jika sudah melemparkan tombak dengan cara Habasiyah, jarang sekali meleset.
Ketika terjadi pertempuran, kucari Hamzah dan kuincar dia. Kemudian, kulihat dia di tengah-tengah orang banyak itu, seperti seekor unta kelabu sedang membabati orang dengan pedangnya. Lalu tombak ku ayun-ayun kan, dan setelah merasa pasti sekali arah sasaran, baru kulemparkan tombak itu tepat mengenai bagian bawah perut Hamzah dan keluar di antara kedua kakinya.
Kubiarkan tombak itu sampai dia mati. Sesudah itu ku hampiri dia dan ku ambil tombak ku itu, lalu aku kembali ke markas dan berdiam di sana sebab sudah tidak ada lagi tugas selain itu. Kubunuh dia hanya supaya aku dimerdekakan saja dari perbudakan. Sesudah pulang ke Mekah, aku memang dimerdekakan.”
Hamzah bin Abdul Muththalib adalah pahlawan Arab yang terkenal dan paling berani. Pada Perang Uhud itu, ia yang menjelma menjadi singa Allah yang perkasa.
Dibunuhnya Artha bin Abdul Syurahbil dan beberapa orang pemuka Quraisy lainnya. Setiap lawan di hadapannya dirobohkan dengan pedangnya dan setelah itu dihadapinya lawan yang lain.
Pada akhir pertempuran dengan tergesa-gesa Hindun mendatangi jasad Hamzah. Wanita itu kemudian mengambil jantung Hamzah dan memakannya begitu saja, sambil menari-nari.