Hakikat Makna Takwa
KETAKWAAN seseorang memang tidak bisa dilihat atau diukur secara langsung.

KETAKWAAN seseorang memang tidak bisa dilihat atau diukur secara langsung. Seseorang dapat mengintrospeksi ketakwaan kepada dirinya (bukan kepada orang lain). Untuk mengetahui sejauh mana ketakwaan seseorang, kita dapat memahaminya dengan mengetahui makna takwa berikut juga dengan ciri-cirinya.
Seseorang beramal dengan ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya, hal itu merupakan perwujudan dari takwa. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah.
Takwa secara etimologi berasal dari kata waqa – yaqi – wiqayah yang artinya menjaga diri, menghindari dan menjauhi. Sedangkan menurut istilah takwa ialah takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta takut terjerumus dalam perbuatan dosa. Takwa terulang dalam al-Qur’an sebanyak 259 kali dengan segala turunannya, mengandung makna yang cukup beragam, di antaranya: memelihara, menghindari, menjauhi, menutupi, dan menyembunyikan.
Banyak sekali ayat al-Qur’an yang menguraikan dan mengkabarkan tentang ketakwaan, diantaranya pada al-Qur’an Surah Al Hujurat Ayat 13 yang artinya :“Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa – bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. Jadi, buah dari ketakwaan seseorang merupakan bukti nyata kemuliaannya di dunia dan di akhirat kelak.
Allah Swt. juga berfirman dalam surat Ali Imran Ayat 120, 134, 135 yang artinya: jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.”