Peningkatan Inovasi Menjadi Perhatian Kemenristekdikti

Dalam pengembangan inovasi untuk kemandirian daya saing bangsa ke depan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi

Peningkatan Inovasi Menjadi Perhatian Kemenristekdikti
Dok. Kemenristekdikti

MONDAYREVIEW.COM, Jakarta – Dalam pengembangan inovasi untuk kemandirian daya saing bangsa ke depan dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) melakukan kerjasama dengan Lembaga Litbang, Perguruan Tinggi, Industri, dan beberapa kelompok masyarakat.

“Kerja sama pengembangan inovasi ini, saya rasa sangat penting, agar kita dapat memanfaatkan kemampuan kita sendiri di dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) untuk meningkatkan daya saing industri khususnya, dan daya saing nasional yang akan datang,” kata Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti, Jumain Appe pada acara Forum Inovasi Industri di Jakarta, (20/3).

Daya saing industri Indonesia sendiri mengalami penurunan, dari peringkat 37 di tahun 2015 menjadi peringkat 41 sekarang ini.

Kemenristekdikti mendorong adanya peningkatan inovasi, baik yang dikembangkan oleh para peneliti dan perekayasa di Lembaga Litbang ataupun di Perguruan Tinggi oleh masyarakat juga industri.

Inovasi adalah suatu produk atau proses yang dihasilkan dapat memberikan pemanfaatan pembaruan, karena itu pengembangan inovasi yang dilakukan saat ini jangan hanya sampai tahap penelitian dan pengembangan. Yang terpenting adalah bagaimana penelitian dan pengembangan tersebut bisa sampai pada tahap proses atau produk. Bahkan harus bisa sampai kepada pengembangan kegiatan yang ada di pasar.

“Oleh karena itu, di dalam kegiatan pengembangan inovasi ini kerja sama dilakukan dengan Lembaga Litbang dan perguruan tinggi,  inovator, dan  industri, bahkan hasilnya bisa sampai ke pasar,” tuturnya.

Ia menambahkan, kerja sama lebih lanjut adalah dengan komunitas perusahaan yang dapat membawa produk atau proses tersebut sampai ke pasar.

“Itulah yang akan kita tekankan, terutama di perguruan tinggi dan lembaga litbang supaya penelitian itu tidak hanya sampai pada prototype teknologi, tapi masuk kepada prototype industri dan prototype pasar. Itu semua yang akan kita lakukan di Ditjen Penguatan Inovasi,” tutupnya.