Penguatan Pendidikan Karakter Terkokohkan di Ajang LPSN
LPSN bukan sekadar ajang lomba penelitian, namun juga diarahkan untuk menggali nilai-nilai pendidikan karakter.

MONDAYREVIEW.COM - Ajang Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) sejalan dengan pendidikan karakter yang sudah masuk dalam Perpres Nomor 87 tahun 2017. Seperti diketahui pada 6 September 2017, Presiden Joko Widodo telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Dalam Perpres ini disebutkan Penguatan Pendidikan Karakter adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter peserta didik melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).
Maka tepatlah jika dikatakan ajang LPSN merupakan upaya Penguatan Pendidikan Karakter. Hal tersebut diungkap Kasubdit Peserta Didik, Maulani Mega Hapsari yang memandang ajang LPSN secara komprehensif.
“LPSN bukan sekadar ajang lomba penelitian, namun juga diarahkan untuk menggali nilai-nilai pendidikan karakter yang bersumber dari kegiatan meneliti seperti berpikir secara kreatif, kritis, kolaboratif, inovatif, dan juga tanggung jawab,” kata Kasubdit Peserta Didik, Maulani Mega Hapsari yang melaporkan penyelenggaraan LPSN 2017 pada upacara penutupan LPSN di Hotel Grand Sahid Jaya, Kamis (12/10).
“Peserta LPSN telah menyadari bahwa kegiatan penelitian ini bukan hanya untuk menjadi juara. Namun jauh daripada itu mereka menemukan nilai-nilai falsafah hidup di balik kegiatan penelitian,” ujar Maulani Mega Hapsari seperti dilansir situs ditspmp.
Maka ketika tongkat estafet kepemimpinan jatuh kepada orang-orang muda yang kini sedang menempuh pendidikan di bangku sekolah, integritas adalah kunci. Dan melalui ajang LPSN yang menekankan kepada kejujuran, integritas itu dapat terbentuk dan terkokohkan.
“Salah satu hal yang paling penting dalam membina riset itu adalah kejujuran. Itu yang tak bisa dikalahkan oleh apa pun. Orang jujur menyampaikan apa adanya. Jujur menyampaikan fakta. Jujur adalah hal yang terpenting. Karena itu integritas, kejujuran itu adalah hal yang diutamakan dalam sebuah riset. Kalau tanpa itu, riset adalah nol, nol besar, tidak ada. Pada anak-anak itu yang kita tekankan. Karakter jujur, integritas baik, insya Allah kalau dia jadi pemimpin maka dia menjadi pemimpin yang berintegritas,” terang Abdurrahman guru IPA dari SMP Negeri 5 Yogyakarta.