Penguatan IHSG dan Rupiah di Akhir Pekan Ini
Atasi defisit transaksi berjalan

MONDAY REVIEW- Optimisme kembali merebak pekan ini. Indikator ekonomi memperlihatkan penguatan. Pasar mulai ramah terhadap saham dan mata uang Rupiah. Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG) menguat pada akhir pekan Jumat (14/9/2018). Indek acuan Bursa Efek Indonesia ini ditutup menguat 73 poin atau 1,25 persen pada 5.931.
Seluruh sektor tercatat menghijau pada penutupan perdagangan di akhir pekan ini. Kondisi ini tentu memberikan angin segar bagi upaya pemulihan dari tekanan finansial yang terjadi beberapa pekan belakangan ini. Pendulum ekonomi sudah kembali bergerak ke titik equilibrium. Negosiasi antara AS dan China diharapkan meredakan gejolak pasar.
Sektor yang mencatatkan penguatan tertinggi adalah sektor infrastruktur dengan kenaikan 2,19 persen, disusul sektor aneka industri yang naik 2,07 persen. Sektor-sektor ini memang menjadi prioritas kebijakan Kabinet Kerja Pemerintah RI saat ini. Kepercayaan pasar untuk masuk kembali melalui investasi portofolio yang diperdagangkan di lantai bursa menunjukkan sentimen positip.
Sementara sektor perdagangan dan sektor manufaktur masing-masing mencatatkan kenaikan 1,39 persen dan 1,33 persen. Kinerja saham di lantai bursa tentu menjadi cermin kondisi di sektor riil. Kenaikan kinerja saham ini harus ditingkatkan kembali hingga mampu mendongkrak perekonomian nasional. Berbagai kebijakan yang mampu mendorong sektor manufaktur harus dilakukan.Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 295,39 miliar di seluruh pasar.
Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot seperti dikutip dari data Bloomberg pada Jumat sore berada di posisi 14.807 menguat 0,23 persen dibandingkan penutupan Kamis pada 14.840. Langkah pemerintah yang memprioritaskan pada infrastruktur, upaya menarik lebih banyak penghasilan dari ekspor kembali menampakkan hasil yang menggembirakan.