Pengamat Sebut Gerindra Akan Hadapi Masalah Besar Jika Gabung ke Pemerintah
Gerindra dinilai akan kehilangan kepercayaan publik jika memilih menjadi oposisi.

MONITORDAY.COM - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies (IPS) Alfarisi Thalib mengatakan, partai Gerindra bakal menghadapi persoalan serius jika akhirnya memutuskan pilihan untuk bergabung dalam koalisi pendukung pemerintah.
Menurutnya, masalah yang besar bakal dihadapi Gerindra adalah hilangnya kepercayaan publik terutama terhadap Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang saat Pilpres lalu menjadi Capres 02.
"Harapan publik terutama pendukungnya akan berubah menjadi kekecewaan yang besar, dan bisa jadi dalam skala tertentu akan berbalik melawan dan membencinya," kata pria yang akrab disapa Faris kepada wartawan di Jakarta, Selasa (15/10).
Kekecewaan ini menurut Faris, kemungkinan bakal berdampak pada elektoral partai dan kader-kader Gerindra. Hal ini tentu kurang baik bagi masa depan partai.
"Kenapa bakal berdampak pada elektoral, karena masyarakat akan mulai menyadari bahwa anggapan yang selama ini tentang 'Prabowo gila kekuasaan' itu bakal dinilai benar," katanya.
Menurut Alfarisi, pengaruh elektoral itu sangat berdampak bagi Prabowo, Gerindra dan kader-kader yang akan dicalonkan dalam Pilkada 2020 mendatang.
"Ini tentu pekerjaan besar, karena mereka bakal berjuang meyakinkan ulang para pendukungnya tentang fakta-fakta yang terjadi, bahwa semata-mata yang dilakukan Gerindra untuk kepentingan bangsa," pungkas Alfarisi.
Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden Jokowi di Istana Merdeka pada Jumat (11/10/19) yang lalu. Dalam pertemuan itu, Prabowo menyatakan siap mendukung pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin di Periode mendatang.