Penanganan Banjir, DPR : Perlu Secara Holistik

Penanganannya jangan sepotong-potong. Memandang alam itu kan tidak boleh sepotong-sepotong, harus holistik. Cara terbaiknya adalah membuat RT RW satu kesatuan wilayah untuk DKI Jakarta dan Banten.

Penanganan Banjir, DPR : Perlu Secara Holistik
Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi/ Net

MONITORDAY.COM - Persoalan banjir di kawasan Jabodetabek dan sekitarnya, memerlukan penanganan di tiga wilayah berbeda, yakni Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten.

Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Dedi Mulyadi menyarankan agar tiga wilayah tersebut dibuat tata ruang baru. Menurutnya, secara historis konsep dari tiga daerah itu merupakan satu kesatuan wilayah.

"Pembuatan tata ruang baru perlu dilakukan sebagai solusi untuk mengatasi banjir di Jawa Barat, DKI, dan Banten. Secara historis, tiga wilayah itu satu kesatuan wilayah adat. Namun, kini ketiganya hanya berubah pada sistem pengelolaan dan teritorial," kata Dedi dalam keterangan resminya, Selasa (07/01/2020).

Menurut Dedi, jika dilihat secara geografis ketiga daerah itu adalah tetap sama sejak zaman dahulu. Sehingga, membuat satu aturan tata ruang untuk tiga wilayah adalah suatu hal yang bisa dilakukan.

"Penanganannya jangan sepotong-potong. Memandang alam itu kan tidak boleh sepotong-sepotong, harus holistik. Cara terbaiknya adalah membuat RT RW satu kesatuan wilayah untuk DKI Jakarta dan Banten," jelasnya.

Politisi Partai Golkar itu menuturkan, jika terjadi satu peristiwa lingkungan di satu daerah maka akan berdampak pada wilayah lain di sekitarnya.

"Di Bogor, dibikin danau misalnya, maka bisa menampung air hujan sehingga banjir di jakarta bisa dikendalikan. Jadi tata ruang untuk satu kesatuan wilayah adat perlu dibentuk," tuturnya.

Selain itu, Dedi juga meminta pemerintah untuk mengevaluasi izin-izin tambang dan perumahan di wilayah Jawa Barat. Pertambangan dan perumahan yang berpotensi memicu bencana alam agar ditertibkan.