Pemerintah Segera Luncurkan Program SAPA Desa

Selain untuk memperbaiki gizi, program ini juga dalam rangka menurunkan prevalensi stunting, edukasi pola pangan dan hidup sehat, serta pengembangan ekonomi produksi.

Pemerintah Segera Luncurkan Program SAPA Desa
Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan, Kemenko PMK, Sonny Harry B Harmadi.

MONITORDAY.COM – Dalam rangka memberikan perbaikan gizi masyarakat desa, Pemerintah akan segera meluncurkan program Sarapan Anak di Desa (SAPA Desa). Peluncuran program ini dicanangkan akan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo di salah satu desa di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, pada (9/2) mendatang.

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Masyarakat, Desa dan Kawasan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) Sonny Harry B Harmadi menjelaskan program SAPA Desa ditujukan selain untuk memperbaiki gizi, juga dalam rangka menurunkan prevalensi stunting, edukasi pola pangan dan hidup sehat, serta pengembangan ekonomi produksi.

“Program ini nantinya akan diterima manfaatnya oleh ibu hamil dan anak usia 6-12 tahun. Untuk prioritas di tahun 2020 adalah ibu hamil dan balita. Sedangkan lokusnya di desa-desa seluruh Indonesia, terutama desa yang kaya stunting," ujar Sonny, dikutip dari laman kemenko PMK, Senin (27/1).

Sonny menambahkan, program SAPA Desa juga akan lebih menekankan pada pemanfaatan konsumsi sumber pangan lokal terutama sumber protein hewani. Penerima manfaat nantinya juga akan diberikan vitamin A secara rutin melalui Posyandu, Poskesdes, ataupun taman bermain.

"Terkait pembiayaan, kami mendorong dari penggunaan dana desa dan APBD serta partisipasi masyarakat baik melalui CSR atau sumbangan-sumbangan yang tidak terikat," ungkapnya.

Lebih lanjut, Sonny menjelaskan bahwa pencegahan stunting dan SAPA Desa akan saling mendukung dengan menjadikan program makanan tambahan anak sekolah yang pernah dilakukan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai referensi.

Program SAPA Desa juga dapat bersinergi dengan program Usaha Perbaikan Gizi Keluarga dalam Pos Pelayanan Terpadu (UPGK), pemanfaatan pekarangan untuk ketahanan pangan keluarga dan gerakan 'Gemar Makan Ikan'.

"Sudah kita sepakati tugas dari masing-masing kementerian/lembaga, diantaranya Kementerian Desa agar dapat menentukan lokus desa untuk launching program SAPA Desa. Kemudian lokus setelah Provinsi Kalsel, yaitu NTT tepatnya di Timor Tengah Selatan, Gianyar di Bali, Sintang di Kalbar, dan Bangka Timur di Babel," ungkap Sonny.