Peduli dan Disiplin Jadi Kunci Penelitian
Kalau orang itu peduli, karakternya disiplin, pasti akan tercapai juga akademisnya.

MONDAYREVIEW.COM - 2 siswa dari SMP Stella Duce 1 Yogyakarta berhasil menorehkan tinta emas keberhasilan di lomba penelitian tingkat internasional. Hasil penelitian mereka diganjar Outstanding International Project pada event Expo Science Mexico (ESM) 2017 yang berlangsung di La Paz Baja, Meksiko pada 5-9 Desember 2017.
Reynard Adrian Simanjuntak dan Christopher Marcellino dilombakan dalam penelitian di bidang Computer Science & Software dengan judul Arduino-based Smart Gloves to Deliver Sign Language. Mereka berhasil mengubah gerak bahasa isyarat ke dalam bahasa komputer melalui mikrokontroler Arduino yang dirakit pada sebuah sarung tangan. Penelitian ini direkomendasikan khusus oleh Milset Amerika Latin untuk mengikuti Expo Science International 2018 yang akan berlangsung di Abu Dhabi pada tanggal 22-28 September 2018.
Tak pelak prestasi tersebut menimbulkan kebanggaan dari pihak sekolah. Hal itu seperti dinyatakan kepala sekolah SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, Dewi Kunti Retnowati.
“Tentu saja saya bangga. Dan itu sesuai dengan Tarakanita. Anak-anak itu berbela rasa dengan melihat orang yang berkekurangan, akhirnya dia berusaha untuk menciptakan alat itu,” kata Dewi Kunti Retnowati saat menjemput kedua siswanya di Terminal 3 bandar udara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada Senin malam (11/12).
Bukan kali ini saja kepedulian berbuah menjadi karya, sebelumnya terdapat tongkat Elizabeth untuk membantu mereka yang tunanetra.
“Kebetulan anak itu juga memang khususnya Reynard yang awalnya suka robotik, lalu dia senang dengan itu. Sebelum ini dia menciptakan tongkat Elizabeth. Tongkat Elizabeth itu pendeteksi pada saat jalan, alatnya itu akan berbelok sendiri pada saat ada hambatan. Itu untuk membantu para tunanetra. Dia sekarang punya keinginan untuk orang yang berkekurangan dalam bicaranya,” imbuh Dewi yang hari itu menggunakan kaus bertuliskan Stella Duce.
Sukses hingga mencapai level internasional ini merupakan buah dari kompetisi berjenjang yang diadakan sejak level kabupaten/kota.
“Dari penyisihan kota itu dia juara III. Tapi akhirnya sampai provinsi juara I. Ke nasional juara I. Sampai akhirnya terpilih ke Meksiko, kami semua guru ikut senang dan ikut mendoakan supaya di Meksikonya berhasil. Dan ternyata berhasil, kami juga senang untuk itu,” ungkap Dewi Kunti Retnowati seperti dilansir situs ditpsmp.
Untuk event Expo Science Mexico 2017 tim yang semula berisi 3 orang, menjadi hanya 2 orang. Maka Reynard Ardian Simanjuntak dan Christopher Marcellino yang terpilih. Mereka dipandang merupakan anak yang kreatif dan benar-benar fokus oleh Dewi Kunti Retnowati yang merupakan kepala sekolah SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.
“Alat itu memang asli bikinannya sendiri. Utamanya memang Reynard. Disuruh membuat dalam bentuk kelompok, milih Christopher karena Christopher ini teman sekelasnya waktu kelas VIII. Itu memang keduanya anak yang kreatif, benar-benar fokus. Akhirnya mereka membuat kelompok itu dan berhasil,” ujar Dewi Kunti.
Dalam kesempatan tersebut ia juga menekankan perlunya karakter kepedulian pada peserta didik.
“Mereka itu orangnya serius, disiplin, orangnya punya kepedulian. Sebenarnya yang untuk kami yang Tarakanita inginnya yang punya kepedulian. Jadi tidak harus istimewa banget, tetapi yang peduli. Dengan kepedulian akan muncul kreativitas untuk menciptakan sesuatu yang bisa berguna,” kata Dewi Kunti Retnowati kepala sekolah SMP Stella Duce 1 Yogyakarta yang dikelola Yayasan Tarakanita.
“Kalau orang itu peduli, karakternya disiplin, pasti akan tercapai juga akademisnya. Itu otomatis akan mengikuti. Reynard juga akademisnya tidak istimewa sekali, tetapi termasuk bagus,” ungkap Dewi Kunti mengupas Penguatan Pendidikan Karakter.