Pasca-Bebas, Ahok Dinilai Punya Modal Sosial Tinggi Untuk Lanjutkan Perjuangan
Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok setelah bebas dari penjara per-hari ini Kamis (24/1), mempunyai modal sosial untuk terus melanjutkan perjuangan di ranah apa saja. Menurutnya, pengalamannya di pemerintahan maupun legislatif merupakan modal penting pasca mendekam di Mako Brimob.

MONITORDAY.COM - Ketua DPP PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menilai, Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok setelah bebas dari penjara per-hari ini Kamis (24/1), mempunyai modal sosial untuk terus melanjutkan perjuangan di ranah apa saja. Menurutnya, pengalamannya di pemerintahan maupun legislatif merupakan modal penting pasca mendekam di Mako Brimob.
"BTP sudah mempunyai modal sosial yang tinggi dengan begitu banyaknya simpati dan dukungan yang diberikan pada dirinya, sekalipun di dalam tahanan. BTP pun mempunyai bekal pengalaman di dunia politik baik eksekutif maupun legislatif,” ujarnya melalui keterangan tertulis.
“BTP pun mempunyai kemampuan teknokrasi dalam merancang pembangunan yang sudah dibuktikan selama memimpin DKI," tambah Andreas.
Ahok dinyatakan telah bebas murni setelah menjalani 1 tahun 8 bulan penjara karena kasus penodaan agama. Andreas mengatakan bahwa mantan Gubernur DKI Jakarta itu telah membuktikan sebagai politisi tahan uji. Dia membandingkan dengan banyak politisi besar dunia yang menghirup udara penjara, seperti proklamator Soekarno, dan Hatta, atau Nelson Mandela.
"Sebagai seorang politisi, BTP sudah membuktikan tahan uji dari segala rintangan politik. Kita tentu tidak lupa banyak politisi-politisi besar yang menorehkan namanya dalam sejarah dunia justru pernah menghirup udara penjara, sebut saja proklamator Bung Karno dan Bung Hatta di Indonesia, atau Nelson Mandela di Afrika Selatan," tuturnya.
Andreas pun mengucapkan selamat atas bebasnya Ahok. Menurutnya, Ahok telah mencontohkan sifat kesatria karena menjalani proses hukum sampai selesai, meski sebenarnya kasusnya itu diduga kuat bermuatan politik.
"BTP telah menunjukan contoh sebagai warga negara yang baik, taat menjalani semua proses hukum secara kesatria, meskipun aroma politik dan nuansa pilkada DKI yang menjadikan polemik di sekitar kasus ini pun sangat tinggi," ungkapnya.