Pasarbudaya Perkuat Pemasaran Produk Budaya Lokal
Pasarbudaya adalah sebuah marketplace dari Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia, untuk memberikan ruang bersama kepada para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)

MONDAYREVIEW.COM – Indonesia merupakan negara dengan khazanah kebudayaan yang luar biasa. Salah satu produk dari kebudayaan bisa berupa benda-benda yang mempunyai nilai guna sekaligus mempunyai nilai seni yang tinggi. Benda-benda ini mudah ditemukan di tempattempat wisata dimana biasanya banyak yang menjual kerajinan tangan. Produk-produk budaya ini tidak hanya memperkaya khasanah kebudayaan tapi telah ikut berperan secara ekonomi dalam menghidupi para seniman dan pengrajin yang membuat dan memasarkan karya mereka. Sebagian produk budaya tersebut telah dikenal dan diapresiasi oleh dunia internasional.
Sayangnya pemasaran terkait produk ini masih perlu didukung oleh pemerintah. Guna membantu para pengrajin memasarkan produknya, Dirjen Kebudayaan Kemdikbud RI menggagas program bernama Pasarbudaya. Pasarbudaya adalah sebuah marketplace dari Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia, untuk memberikan ruang bersama kepada para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik seniman lokal di seluruh nusantara untuk memasarkan produk budaya melalui platform online.
Pasar ini memasarkan karya-karya yang terdapat dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. Produk budaya yang dipasarkan akan dilengkapi dengan narasi, deskripsi filosofi, makna motif dan bentuk, sejarah, proses dan cara pembuatan sebagai muatan budaya sekaligus memberi nilai tambah pada produk yang bersangkutan. Inisiatif Ditjen Kebudayaan, Kemendikbud ini, sesungguhnya tidak lepas dari tujuh agenda strategis pemajuan kebudayaan dalam visi Kebudayaan Nasional 20 tahun ke depan, yang di antaranya mengamanatkan pemajuan kebudayaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus sebagai upaya mendukung gerakan bangga buatan Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, menyambut baik kolaborasi antara Tokopedia dan Kemendikbud. Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Tokopedia untuk #SelaluAdaSelaluBisa dalam mengakselerasi adopsi digital bagi para pegiat usaha, khususnya UMKM seniman lokal agar dapat beradaptasi di tengah pandemi. Lebih dari 100 UMKM yang tergabung dalam ‘Pasarbudaya’ merupakan bagian dari lebih dari 9,4 juta penjual di Tokopedia, di mana hampir 100 persen UMKM bahkan 94 persen berskala ultra mikro.
Melalui proses kurasi, ratusan produk budaya telah diakuisisi untuk program pameran PKN Tahun 2020 “Pasarbudaya” dengan beberapa kategori diantaranya seni murni, kriya dan kerajinan, serta merchandise. Produk-produk budaya tersebut awalnya akan ditampilkan dan terdapat transaksi non-tunai secara luring/luar jaringan). Pasarbudaya rencananya akan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak yang selama ini memiliki kepedulian terhadap pengembangan produk budaya seperti Sarinah, Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) dan Small and Medium Enterprises and Cooperatives (Smesco) atau dalam bahasa Indonesia disebut Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah.
Tujuannya, untuk memasarkan produk budaya secara digital agar bisa membantu para seniman/UMKM lokal untuk karyanya tidak hanya go nasional tapi juga go internasional. Diharapkan Pasarbudaya tidak hanya menjadi bagian dari perhelatan Pekan Kebudayaan Nasional 2020 tapi akan tetap berlanjut serta meluas. Adanya inisiatif berupa pasarbudaya ini diharapkan bisa mendorong dua sektor sekaligus, yakni sektor ekonomi dan kebudayaan.