Para Penantang Potensial
Empat Parpol baru muncul di pentas politik sebagai calon peserta pemilu yang memenuhi syarat. Bagaimana pertarungannya?

14 Partai Politik sudah dinyatakan memenuhi syarat untuk ikut kontestasi Pemilu 2018. Tak menutup kemungkinan 2 parpol, yakni PBB dan PKPI memenangkan gugatan di Bawaslu. Jumlah parpol yang mencapai 14 tentu masih terlalu besar untuk sistem politik presidensial. Namun apa hendak dikata, peminat masih cukup banyak. Penyederhanaan masih belum bisa dilakukan.
Di antara 14 parpol yang dinyatakan memenuhi syarat tersebut, ada 4 (empat) partai baru yang mencuri perhatian publik, yaitu Partai Gerakan Pembaruan Indonesia (Garuda), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Berkarya, dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo). Perindo kerap mengusung pesan kesejahteraan, lapangan kerja, dan program-program ekonomi rakyat dalam publikasinya. Sementara itu PSI cukup menyita perhatian dengan klaim sebagai partai anak muda. Disamping menyasar anak muda, PSI juga mengartikulasikan kepentingan perempuan.
Yang juga membuat publik penasaran adalah Partai Garuda. Partai ini seakan disiapkan dengan senyap. Tak banyak publikasi, partai ini ternyata rapi menyiapkan infrastruktur partai hingga memenuhi syarat verifikasi faktual yang dilakukan KPU. Kalangan media dan pengamat menengarai Partai ini kemungkinan adalah sekoci dari Gerindra. Partai ini digawangi oleh beberapa mantan pegiat Partai Gerindra. Walaupun Ketua Umum Partai ini menolak sinyalemen tersebut dengan pernyataannya.
Ahmad Ridha Sabana, Ketum Partai Garuda dalam berbagai kesempatan menegaskan bahwa partainya dibidani dan mengakomodasi kalangan muda. Dilihat dari target konstituennya, Partai Garuda dapat meraih simpati di kalangan anak muda yang memiliki nasionalisme dan patriotisme tinggi serta tidak ingin terjebak dengan beban masa lalu partai-parta politik lama.
Persaingan antara PSI dan Partai Garuda nampaknya akan terjadi dalam memperebutkan simpati anak muda. PSI sudah cukup banyak mengambil peran dalam berbagai kesempatan. Tokoh-tokoh muda yang ada di PSI sudah berani mengartikulasikan ideologi politiknya, keberfihakannya, dan kerja-kerja politiknya sampai ke tingkat akar rumput. Penampilan PSI sebagai partai anak muda sudah tak diragukan lagi.
Sementara itu, Partai Garuda pergerakannya cenderung senyap hingga diumumkan sebagai partai baru yang memenuhi syarat verifikasi faktual sebagaimana dinyatakan oleh KPU. Sejauh ini partai ini justru tampil low profile. Hal yang sebenarnya menjadi tanda tanya publik kala sebuah partai cenderung ‘rendah hati’ dan tidak mengumbar publikasi. Partai Politik bagaimanapun dituntut untuk dikenal luas oleh masyarakat, sehingga publikasi dan pencitraan politik adalah keniscayaan baginya.
Partai Berkarya dan Perindo juga menjadi penantang potensial bagi partai-partai papan tengah. Disamping keduanya juga akan bersaing satu sama lain. Ideologi yang diusung boleh dikata mirip, kesejahteraan. Partai Berkarya, diketahui berdiri pada tanggal 15 Juli 2016. Partai politik ini merupakan gabungan dari dua partai politik. Mereka adalah Partai Beringin Karya dan Partai Nasional Republik.
Partai Berkarya, seperti tercantum dalam situsnya, adalah sebuah partai politik yang merupakan fusi dari 2 (dua) buah partai politik Partai Beringin Karya (BERKARYA) & Partai Nasional Republik (NASREP). Partai Berkarya ini memiliki fokus kegiatan pengabdian dan perjuangan politik. Seperti memberikan bantuan kepada petani, nelayan, hingga usaha kecil dan menengah.
Partai Ini diketahui dipimpin oleh Neneng A Tutty dengan didampingi oleh Badaruddin Andi Picunang sebagai Sekretaris Jenderal. Nama Laksamana TNI (Pur.) Tedjo Edhie Purdijatno juga tercantum sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Partai ini. Yang paling menonjol adalah duduknya Hutomo Mandala Putra atau Tommy Soeharto sebagai Ketua Majelis Tinggi dan Dewan Pembina. Hingga sementara kalangan menidentikkan Partai ini sebagai Partainya Tommy.
Sementara itu Partai Perindo sebagai salah satu partai baru lekat dengan sosok Harry Tanoesoedibyo. Istri dan anaknya tercatat ada dalam kepengurusan. HT yang pernah singgah di Partai Nasdem dan Hanura menginisiasi partai ini dengan mengusung warna perubahan menuju kesejahteraan. Dilirik dari misi partai, tercantum penegakan supremasi hukum, perjuangan anti korupsi kesejahteraan rakyat menjadi platform perjuangan partai ini.
Di Perindo, kekuatan logistik dan sumber daya finansial yang dimiliki HT dinilai akan sangat menentukan dalam upaya pemenangan pemilu. Pun tak lepas dari pengaruh HT di dunia media. Jaringan media yang dimilikinya tentu akan sangat efektif dalam ‘membesarkan’ nama partai. Kekuatan HT ini berpadu dengan kerja-kerja politik kalangan muda dibawah Ahmad Rofiq, Sang Sekjen yang piawai dalam membangun jaringan dan infrastruktur kepartaian.