Pancasila Vaksin NKRI, Ujaran Puan Maharani Kurangi Imun Kebhinekaan

Ujaran Puan Maharani agar Sumbar menjadi provinsi yang mendukung negara Pancasila , berpotensi pada pengurangan imun akan kebhinekaan.

Pancasila Vaksin NKRI, Ujaran Puan Maharani Kurangi Imun Kebhinekaan
Anggota DPR RI Fadli Zon/ Istimewa

MONITORDAY.COM - Jabatan boleh berubah, bentuk rumah boleh di ubah juga, tapi ucapan yang terlontar dari pejabat publik bisa jadi lain cerita. Apalagi ujarannya seringkali tidak tepat sehingga meninggalkan tanda tanya. Karena bahasa itu ada rasa, asa dan cita. 

Pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani soal Sumatera Barat (Sumbar) dan Pancasila memicu polemik. Tak ada petir dan hujan, Puan seolah berpesan ‘semoga Sumatera Barat menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila’ saat mengumumkan nama pasangan calon kepala daerah untuk Pilkada Sumbar, Selasa  (2/9/2020).

Akibatnya, Anggota DPR RI Fadli Zon yang juga ketua masyrakat sumatra barat se-indonesia merespon pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani soal Sumatera Barat (Sumbar) dan Pancasila.

Menurut Fadli, Puan diketahui seringkali membuat kesalahan prinsip. Mulai dari salah menyebutkan waktu pelaksanaan Asian Games 2018, menyebutkan banjar negara di jawa barat, padahal di jawa timur dan yang teranyar soal rasa pancasila dan tak berpancasila di sumatra barat. 

Fadli secara implisit meragukan pemahaman Ketua DPR RI  akan sejarah.

“Hanya orang-orang yang tak membaca dan mengerti sejarah yang masih meragukan masyarakat Sumbar mendukung Pancasila,” ujar Fadli lewat akunnya di Twitter, Kamis (3/9/2020).

Itulah demokrasi, ujar Fadli yang mengingatkan kepada pihak-pihak yang merasa paling pancasilais untuk berhenti mengulangi ujaran yang tak produktif. Sembari mengingatkan, lidah itu tak bertulang.  Jadi mereka yang pandai bersilat lidah. ada baiknya berpikir sebelum berbicara, bila perlu mintai ke staf atau siapapun jika teks pidato yang akan disampaikan itu tidak menuai polemik.

Wakil ketua DPR periode 2014-2019 itu lantas menyebut sejumlah tokoh dari Sumbar yang menjadi bapak bangsa dan ikut merumuskan Pancasila.

“Ada tiga orang Minang Sumatra Barat  di belakang perumusan Pancasila dan UUD 1945: Mohammad Hatta, Muhammad Yamin dan H Agus Salim. Bahkan Bung Hatta adalah salah seorang Proklamator,” ujar wakil ketua umum Gerindra itu.

Ia menambahkan Sumatra Barat pun pernah jadi ibukota darurat NKRI. Itu bukti keikhlasan juga kecintaan masyarakat Sumbar atas Pancasila dan NKRI. Jika tidak, Indonesia mungkin hanyalah cerita. 

"Negarawan itu tidak cukup dengan klaim paling pancasilais, tapi juga kapasitas keilmuan karena kredibilitas  itu diukur dari sebarapa paham seseorang akan sejarah negerinya. Jangan sampai rakyat menilai khilaf kok berkali-kali,  salah ucap bisa kurangi vitamin C dalam Pancasila itu sendiri ," pungkasnya.